Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2000/06/28 |
|
Rabu, 28 Juni 2000 Bacaan : Yohanes 14:7-18 Setahun : Ayub 11-13, Kisah Para Rasul 9:1-21 Nas : Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa (Yohanes 14:9)
|
|
Pada tahun 1960-an, banyak orang muda yang mengalami keresahan tertipu sehingga mereka percaya bahwa mabuk karena obat-obatan terlarang adalah cara untuk mencapai "realitas" yang mereka idam-idamkan. Namun realitas yang dimaksud hanyalah ilusi belaka dan bukan sesuatu yang nyata. Tuhan tahu bahwa kita sering mencari apa yang diidamkan hati kita di tempat-tempat yang salah. Dia juga tahu bahwa kita hanya akan puas jika mengenal Dia, karenanya Dia ingin kita tahu bahwa Dialah realitas yang sejati. Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku" (Yohanes 14:6). Namun saat itu Filipus belum mengerti bahwa hanya Yesuslah yang ia butuhkan, sehingga ia juga ingin melihat Bapa dan berkata, "Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami" (ayat 8). Yesus menjawab, "Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa" (ayat 9). Karena Dia telah menyatakan bahwa Dia sama dengan Allah Bapa, maka sesungguhnya hanya Dialah yang kita butuhkan. Baru-baru ini saya melihat kata-kata yang tertera pada sebuah stiker yang ditempel di bemper sebuah mobil: CARILAH YANG MAHATINGGI. Saya rasa yang dimaksud sang pengemudi dengan kalimat tersebut adalah hubungan dengan Yesus Kristus, bukan realitas yang semu. Yesus datang membawa arti dan kepuasan sejati dalam kehidupan kita. Sudahkah Anda bertemu dengan Kristus, sang realitas yang sejati? -- JEY PENCARIAN MANUSIA TERHADAP REALITAS AKAN BERAKHIR
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |