Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2017/06/27 |
|
Selasa, 27 Juni 2017 Bacaan : Matius 5:38-48 Setahun : Mazmur 10-17 Nas : Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. (Matius 5:44)
|
|
Jimmy Mizen (16 tahun) dibunuh dengan keji oleh Jake Fahri pada 2008 di London. Ibu Jimmy berkata, "Saya hanya ingin berkata pada orangtua anak itu, saya merasa kasihan pada mereka. Saya tidak marah, hanya kasihan. Kami punya kenangan yang indah tentang Jimmy, dan mereka punya kenangan buruk tentang anak mereka. Orang terus bertanya mengapa saya tidak marah, tetapi saya berkata kemarahan itulah yang membunuh anak saya. Kalau saya marah, saya akan menjadi seperti anak itu. Terlalu banyak kemarahan di dunia ini." Harus diakui, perintah "mengasihi musuh" sangat sulit, bahkan hampir mustahil dilakukan. Namun, perintah Tuhan itu tidak bisa ditawar. Dalam khotbah di bukit, Tuhan Yesus mengajar orang banyak untuk mengasihi musuh dan berdoa bagi mereka yang menganiaya kita (ay. 44). Rasul Paulus pun menegaskan agar tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, tetapi melakukan kebaikan bagi semua orang (Rm. 12:17). Kita harus mengampuni orang lain sebab kita sudah diampuni oleh-Nya. Ketika kita tidak bisa mengampuni kesalahan orang lain, dendam dan kemarahan itu akan menyiksa dan mendera hidup kita sendiri. Ketika kita bisa mengampuni, barulah kita terlepas dari siksaan itu. Kita belajar mengasihi orang yang sudah merugikan, mencelakakan, menyakiti kita-orang-orang yang sepertinya tidak mungkin dikasihi-dengan mendoakannya. Kita berusaha mengerti mengapa ia bersikap dan bertindak seperti itu, dan berdoa bagi kesejahteraannya. --IN/www.renunganharian.net MENGAMPUNI ITU MEMANG BERAT, TETAPI MENDATANGKAN BERKAT.
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria) Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |