MELIHAT ALLAH

Yesus berkata, "Berbahagialah mereka yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah" (Matius 5:8). Namun sebaliknya Rasul Paulus menggambarkan Allah sebagai Pribadi "yang tidak dapat dilihat manusia" (1 Timotius 6:15,16). Saya sering berpikir bahwa kedua ayat ini tampaknya berlawanan. Bagaimana kita dapat mencocokkan pernyataan Tuhan dengan perkataan Paulus di atas?

Saya percaya bahwa pertama-tama kita harus tahu bahwa Allah itu Roh (Yohanes 4:24). Oleh sebab itu meski tidak kelihatan, Dia hadir di mana saja, dalam segala ciptaan-Nya (Mazmur 139:7-12). Namun dalam Alkitab dijelaskan bahwa dalam beberapa kesempatan, Allah juga menampakkan diri secara nyata (Kejadian 18:1-3). Dia hadir dalam semak belukar yang terbakar ketika hendak mengutus Musa (Keluaran 3:2). Dalam bacaan Kitab Suci hari ini pun kemuliaan hadirat-Nya dinyatakan dan "kaki-Nya berjejak pada sesuatu yang buatannya seperti lantai dari batu nilam" (Keluaran 24:9,10). Allah dapat menyatakan diri dalam sembarang wujud yang dikehendaki-Nya, sekalipun Dia lebih sering tidak menampakkan kehadiran-Nya secara kasatmata di seluruh alam semesta ini.

Suatu hari di surga kelak, Allah yang tak tampak dan tak terbatas itu akan menampakkan diri-Nya secara nyata, sekalipun kita tetap tidak dapat melihat segenap kemuliaan-Nya secara utuh. Walaupun demikian, kita akan melihat Yesus dan hidup dalam terang-Nya (Wahyu 21:23). Melihat Dia berarti melihat Allah, karena Dia adalah Allah. Sungguh pengharapan yang luar biasa bagi orang percaya! -HVL

UNTUK MELIHAT ALLAH, PANDANGLAH YESUS