Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2000/06/24

Sabtu, 24 Juni 2000

Bacaan   : Pengkhotbah 5:7-11
Setahun : Ayub 1-2, Kisah Para Rasul 7:22-43
Nas       : Ganjaran kerendahan hati dan takut akan Tuhan adalah kekayaan, kehormatan, dan kehidupan (Amsal 22:4)

KEPUASAN SEJATI

Kekayaan dan kemasyhuran ternyata tidak menjamin kepuasan. Jika ya, pastilah seorang atlet yang kaya raya tidak akan membahayakan karernya dengan menggunakan obat-obat terlarang. Jika ya, pastilah seorang pengacara kaya tidak akan bercerita kepada saya dengan airmata bahwa ia rela memberikan semua hartanya asalkan perilaku putranya dapat berubah. Jika ya, pastilah fenomena gonta-ganti pasangan dalam pernikahan tidak akan menjadi hal yang biasa di kalangan selebritis. Jadi jelaslah bahwa kepuasan berasal dari suatu sumber yang lain, bukan dari kekayaan dan kemasyhuran.

Dalam Pengkhotbah 5, Salomo berkata bahwa karena dunia ini dipimpin oleh orang-orang berdosa, maka kita tidak perlu heran bila "orang miskin ditindas dan hukum serta keadilan diperkosa" (ayat 7-8). Siapa yang mencintai uang tidak akan puas dengan uang. Mereka tidak pernah puas dengan apa yang mereka miliki, dan mereka merasa hampa saat melihat orang lain menikmati kekayaannya (ayat 9-10). Di sisi lain, orang biasa puas dengan hartanya yang sedikit dan dapat tidur dengan nyenyak; sementara orang kaya masih terbangun di malam hari karena mencemaskan hartanya (ayat 11).

Bagaimana dengan Anda? Sudahkah Anda merasa puas atau malah frustrasi? Rasul Paulus meminta agar kita "jangan tinggi hati dan jangan berharap pada sesuatu yang tak tentu seperti kekayaan, melainkan kepada Allah yang dalam kekayaan-Nya memberikan kepada kita segala sesuatu untuk dinikmati" (1 Timotius 6:17). Hanya dengan percaya kepada Kristus kita akan mendapatkan kepuasan yang sejati dan abadi -- HVL

KETIDAKPUASAN MEMBUAT SI KAYA MENJADI MISKIN
KEPUASAN MEMBUAT SI MISKIN MENJADI KAYA!

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org