Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2000/06/22 |
|
Kamis, 22 Juni 2000 Bacaan : 1Samuel 3:1-10 Setahun : Ester 6-8, Kisah Para Rasul 6 Nas : Berbicaralah, TUHAN, sebab hamba-Mu ini mendengar (1Samuel 3:9)
|
|
Beberapa tahun lalu ketika tinggal di Florida, setiap pagi saya dibangunkan oleh kicauan merdu seekor burung di luar jendela kamar saya. Pertama kali mendengarnya, saya tergetar oleh keindahan melodi yang dilantunkannya. Namun beberapa saat kemudian telinga saya sudah terbiasa dengan nyanyian-nyanyiannya, sehingga perhatian saya teralih pada hal-hal lain dan tak lagi mendengar suarnya. Kicauannya setiap pagi tak lagi menarik. Bila saya tak lagi mendengarnya, itu sebenarnya kesalahan saya sendiri -- karena burung itu tetap bernyanyi setiap pagi. Hal serupa juga sering terjadi dalam kita "mendengarkan" Tuhan berbicara melalui Alkitab. Ketika pertama kali diselamatkan, dengan setia dan tekun kita membaca Alkitab dan merenungkannya. Hati kita tergetar setiap kali membaca rencana-rencana-Nya dalam Alkitab. Akan tetapi sesudah membacanya dengan rutin, perhatian kita hanya terpusat pada pokok beritanya. Lalu kita sering mengabaikannya, atau berlambat-lambat mematuhi perintah-perintah-Nya. Akibatnya, kita tidak lagi mendengar suara Tuhan. Mulanya hal ini tampak tidak berpengaruh. Namun suatu hari nanti tiba-tiba kita akan tersadar bahwa kita telah kehilangan sesuatu yang berharga. Oleh sebab itu, alangkah baiknya bila kita bersikap seperti Samuel yang dengan sungguh hati berkata, "Berbicaralah, TUHAN, sebab hamba-Mu ini mendengar" (1Samuel 3:9). Mari kita tetapkan waktu setiap hari untuk membaca Alkitab dan memusatkan seluruh perhatian pada ajaran-ajaran-Nya. Allah ingin berbicara kepada kita lewat Firman-Nya. Pertanyaannya sekarang: adakah kita mau mendengarkan? -- RWD SEMAKIN BANYAK KITA MEMBACA KITAB SUCI
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |