Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/1999/06/22 |
|
Selasa, 22 Juni 1999 Bacaan : Yohanes 5:1-9 Setahun : 2Raja 1-3 Nas : Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di situ ... berkatalah Ia kepadanya: "Maukah engkau sembuh?" (Yohanes 5:6)
|
|
Cacat seumur hidup yang diderita David Gelernter bermula saat ia membuka sebuah paket yang meledak, kiriman seorang laki-laki yang tidak dikenal sebagai pembom. Namun David tidak mau memandang dirinya sebagai korban yang tak berdaya atau tenggelam dalam sikap mengasihani diri sendiri. Gelernter menulis, "Bila Anda mendorong seseorang untuk melihat dirinya sebagai korban dari sesuatu, seperti kejahatan, kemiskinan, kefanatikan, atau ketidakberuntungan, maka sesungguhnya Anda sedang membuatnya semakin menderita." Kecenderungan untuk melihat diri sendiri sebagai korban dari ketidakadilan hidup sedang meluas akhir-akhir ini. Mudah bagi kita semua untuk merasa bahwa ketidakberuntungan telah menghilangkan kesempatan atau kemauan untuk mencapai cita-cita kita. Saya sering merenungkan pertanyaan yang diajukan Yesus kepada seorang pria yang berbaring di tepi kolam Betesda: "Maukah engkau sembuh?" (Yohanes 5:6). Jawaban laki-laki tersebut di sambut dengan perintah Kristus: "Bangunlah, angkatlah tilammu, dan berjalanlah" (ayat 8). Karena kita hidup di dunia yang telah rusak oleh dosa, maka kita akan mengalami ketidakadilan. Mungkin ada banyak hal yang tak dapat kita ubah. Berbagai rintangan tidak teratasi hanya oleh tindakan iman kita. Jadi, apa yang Tuhan ingin kita lakukan terhadap keadaan-keadaan yang mungkin dapat melumpuhkan kita? Dengarkanlah pertanyaan yang dilontarkan-Nya kepada laki-laki di kolam tadi, "Maukah engkau sembuh?" Lalu berharaplah pada kekuatan-Nya dan lakukan sesuatu pada hal-hal yang dapat Anda ubah -- DCM
KITA TIDAK PERLU MENJADI KORBAN
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |