Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2001/06/21 |
|
Kamis, 21 Juni 2001 Bacaan : Mazmur 84 Setahun : Mazmur 82-84 Nas : Tuhan Allah adalah matahari dan perisai (Mazmur 84:12)
|
|
Banyak orang merasa senang jika cuaca cerah, tapi akan murung jika langit tampak mendung. Untuk memanfaatkan kondisi ini Industri pariwisata banyak menawarkan paket liburan disaat cuaca cerah. Memang tak ada salahnya kita menikmati sinar matahari dan segala kesenangan yang menyertainya. Namun jika kita selalu mengandalkan cuaca cerah untuk menyenangkan hati kita, maka suasana hati kita pun dapat berubah-ubah seperti cuaca. Begitulah kondisi saya ketika masih remaja dan belum menjadi Kristen. Setiap pagi saya selalu mengecek keadaan cuaca. Jika cuaca cerah, saya senang; jika cuaca mendung, hati saya pun mendung. Suatu malam, saya sadar bahwa saya membutuhkan Yesus. Sementara berlutut di sisi tempat tidur, saya menerima pengampunan-Nya atas dosa-dosa saya dan mengundang Dia untuk masuk dalam kehidupan saya. Dan, esok paginya saya lupa mengecek cuaca! Namun itu sudah bukan masalah lagi. "Surya kebenaran" telah terbit di hati saya (Maleakhi 4:2) dan telah menggantikan sumber kebahagiaan yang tak pasti itu dengan kehadiran-Nya. Sejak saat itu, meski kehidupan pribadi saya juga sering ditimpa masa-masa suram, namun Tuhan telah menjadi "matahari dan perisai" saya yang setia (Mazmur 84:12). Saya memang tetap menyukai hari-hari yang cerah, tetapi saya bukan lagi "pemuja matahari." Sekarang saya adalah pemuja Anak Allah yang selalu bersinar terang dalam hati saya, bagaimanapun keadaan cuaca diluar. Termasuk pemuja apakah Anda? -- JEY KEBAHAGIAAN ABADI BUKAN DITENTUKAN OLEH HARI YANG CERAH
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |