Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2002/06/18 |
|
Selasa, 18 Juni 2002 Bacaan : Kolose 3:1-11 Setahun : Nehemia 10-11; Kisah Para Rasul 4:1-22 Nas : Jangan lagi kamu saling mendustai (Kolose 3:9)
|
|
Tampaknya berdusta sudah menjadi cara hidup yang lazim dianut oleh kebanyakan orang. Beberapa tahun yang lalu sebuah penelitian membuktikan bahwa 91% orang telah biasa berdusta berkaitan dengan hal-hal yang dianggap sepele, 36% orang berdusta mengenai hal-hal yang penting, 86% mengaku sering berdusta kepada orangtua, 75% berdusta kepada teman-teman, 73% kepada saudara kandung; dan 69% kepada pasangannya. Mengatakan kebenaran sudah seharusnya menjadi salah satu ciri utama dari seorang pengikut Kristus. Menurut Kolose 3:9, orang-orang percaya tidak boleh berdusta, karena ia telah "menanggalkan manusia lama serta kelakuannya." Ketika kita berdusta, itu berarti kita sedang mengikuti jejak Setan, "sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta" (Yohanes 8:44). Sesungguhnya dusta berdasar pada pemikiran yang salah, yakni bahwa dengan menyangkal fakta kita mengira dapat menyembunyikan kesalahan dan melindungi diri dari kebenaran. Pada kenyataannya, berdusta justru memperberat masalah. Di sisi lain, pengakuan yang jujur adalah cara tercepat untuk mendapatkan pengampunan dan membuat kita kembali pada pimpinan dan pemeliharaan Allah. Bapa, tolong kami dalam menapaki hidup hari ini supaya kami tidak merasa perlu menutupi apa pun yang kami lakukan atau katakan. Ketika kami berdosa, berilah kami keberanian untuk menghampiri terang kebenaran dan tidak bersembunyi di balik gelapnya dusta yang fana -MRD II UNTUK MENGHINDARI DUSTA
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |