Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2016/06/15 |
|
Rabu, 15 Juni 2016 Bacaan : Kisah Para Rasul 26:1-11 Setahun : Ayub 1-4 Nas : Ya Raja Agripa, aku merasa beruntung, karena pada hari ini aku dapat membela diriku di hadapanmu terhadap segala tuduhan yang diajukan orang-orang Yahudi terhadap diriku. (Kisah Para Rasul 26:2)
|
|
Dewi Septiani, penjual bubur dari Bekasi, menemukan beras yang diduga dari plastik, dan mengunggah temuannya ke media sosial. Segera saja temuan itu menjadi topik pembicaraan ramai. Dewi lalu diminta menjadi saksi oleh pihak kepolisian. Ia sempat merasa tertekan saat diperiksa. Syukurlah, ia kemudian didampingi pengacara dari Lembaga Bantuan Hukum. Berbeda dengan Paulus yang diadili tanpa didampingi pengacara. Ia dituduh orang Yahudi menyembah Allah yang salah dan dibawa ke hadapan para pemuka agama, dan bahkan raja, untuk di adili. Wajarlah jika dalam keadaan seperti itu Paulus merasa tertekan. Biasanya, ketika seseorang berada dalam situasi genting dan tertindas, jati dirinya akan terlihat. Entah ia marah entah membela diri. Paulus, meskipun dalam keadaan terjepit, tidak mementingkan dirinya sendiri. Paulus malah menggunakan kesempatan itu untuk memberitakan injil. Paulus bercerita tentang pertobatannya kepada Raja Agripa. Selain menceritakan pertobatan dan panggilannya, Paulus juga mengajak Raja Agripa untuk percaya pada Yesus. Kesaksian Paulus tidaklah sia-sia, malah berhasil menggugah hati Raja Agripa (ay. 28). Seperti Paulus yang berani bersaksi, hendaknya kita juga berani memberitakan tentang keselamatan meskipun di tengah himpitan. Namun, bukan hanya bersaksi, melainkan juga setia untuk mendoakan si penerima kesaksian. Ya, seperti Paulus yang berdoa agar Raja Agripa dapat memercayai berita Injil (ay. 29). --Selly Miarani/Renungan Harian KITA DIUNDANG UNTUK BERSAKSI TENTANG KEBAIKAN TUHAN
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria) Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |