Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2002/06/12 |
|
Rabu, 12 Juni 2002 Bacaan : Ezra 3:8-13 Setahun : Ezra 3-5; Yohanes 20 Nas : Orang tua-tua yang pernah melihat rumah yang dahulu, menangis dengan suara nyaring (Ezra 3:12)
|
|
Saya sedang sungguh-sungguh berusaha menikmati selera musik anak remaja lelaki saya. Steve menyukai gaya musik penyembahan yang berbeda dengan saya, tapi kami mempunyai tujuan yang sama. Meskipun perbedaan generasi membuat kami memiliki selera musik yang berbeda, baik di rumah maupun di gereja, tetapi kami berdua sama-sama mempergunakan musik untuk memuji Tuhan. Saya teringat akan sesuatu yang terjadi pada abad ke-6 S.M. ketika Zerubabel mulai membangun kembali Bait Allah setelah kaum Israel kembali dari pembuangan (Ezra 3:8-13). Tak lama setelah fondasi Bait Allah diletakkan, "seluruh umat bersorak-sorai dengan nyaring sambil memuji Tuhan" (ayat 11). Namun, sementara generasi muda bersukacita (ayat 10,11), para generasi tua justru menangis (ayat 12). Mengapa timbul dua reaksi? Orang-orang yang masih muda belum pernah melihat keagungan bait Allah yang dibangun Salomo. Itu sebabnya mereka bersukacita karena melihat bait Allah akan dibangun di situ. Sedangkan para generasi tua menyadari bahwa bait Allah yang sekarang akan dibangun, tak mungkin sebanding dengan yang dahulu, sehingga pujian mereka pun bercampur dengan kesedihan. Satu hati kepada Allah, tetapi dengan dua cara untuk menyatakan reaksi. Generasi yang berbeda terkadang mengalami hal ini. Bersyukurlah kepada Allah dengan hati yang penuh pujian, sekalipun mungkin kita mengungkapkannya dengan cara yang berbeda -JDB ADA BANYAK CARA UNTUK MENGUNGKAPKAN
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |