Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2013/06/11 |
|
Selasa, 11 Juni 2013 Bacaan : 2 Samuel 6:11-23 Setahun : Nehemia 13 Nas : Dan Daud menari-nari di hadapan TUHAN dengan sekuat tenaga; ia berbaju efod dan dari kain lenan. (2 Samuel 6:14)
|
|
Dalam beberapa kebaktian, pemimpin acara sering mengajak jemaat untuk menari bagi Tuhan sambil menyanyikan lagu "Bila Roh Allah ada di dalamku, ku 'kan menari s'perti Daud menari". Jemaat akan berjoget sambil tertawa-tawa seperti ketika sedang menonton konser dangdut. Lagu ini bahkan sering dipakai sebagai ice-breaker atau pemecah kebekuan dalam berbagai acara gereja. Ketika tabut Tuhan dibawa kembali ke Yerusalem, Daud menari-nari di depan para pengusung tabut dengan sukacita. Tabut adalah lambang kehadiran Tuhan di tengah umat-Nya, yang sebelumnya telah dirampas bangsa Filistin dalam peperangan. Secara tradisi, jika sebuah rombongan kehormatan sedang melakukan perarakan atau pawai, para budak akan menari-nari di depan mereka seperti badut sebagai tanda penghormatan. Daud, yang saat itu menjadi raja Israel, menanggalkan semua kebesarannya dan berlaku seperti budak, demi penghormatannya kepada Tuhan. Itulah sebabnya Mikhal, istrinya, melakukan protes atas tindakan Daud tersebut. Ia menganggap tindakan menghinakan diri yang Daud lakukan tidak pantas bagi seorang raja. Tetapi Daud tahu apa yang dilakukannya. Ia bahkan bersedia menghinakan dirinya lebih dari itu demi rasa hormatnya kepada Tuhan (ay. 22). Jadi, Daud menari-nari bukan demi kesenangannya sendiri, melainkan sebagai ungkapan penghormatan dan sukacita atas kehadiran Tuhan. Ketika Anda sedang menyembah Tuhan dengan nyanyian maupun tarian, lakukan dengan segenap hati sebagai penghormatan kepada-Nya. -- Hembang Tambun AKANKAH KITA BERSEDIA MENYENANGKAN HATI ALLAH
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria) Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |