Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2007/06/08 |
|
Jumat, 8 Juni 2007 Bacaan : 1Tawarikh 16:8-13,23-36 Setahun : 2Tawarikh 30-31; Yohanes 18:1-18 Nas : Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik! (1Tawarikh 16:34)
|
|
Kidung pujian yang indah ini, "We Plow the Fields [Kita Membajak Sawah]," kerap dinyanyikan di Amerika Serikat selama hari Pengucapan Syukur pada bulan November. Bagi saya, kidung pujian itu mengingatkan kita pada banyak keluarga yang berbagi hidangan tradisional selama musim panen. Namun, saya terkejut ketika mendengar lagu itu dinyanyikan di gereja selama bulan Juni, melenceng dari konteks hari besar tradisional itu. Saya jadi sadar bahwa bersyukur kepada Allah atas kebaikan dan pemeliharaan-Nya harus menjadi perayaan yang berkelanjutan bagi umat-Nya. Untuk sebuah acara perayaan nasional yang istimewa, Raja Daud menulis sebuah lagu untuk memimpin bangsanya memuji Allah pada masa itu, "Bersyukurlah kepada Tuhan, panggillah nama-Nya, perkenalkanlah perbuatan-Nya di antara bangsa-bangsa! ... Biarlah bersukahati orang-orang yang mencari Tuhan!" (1Tawarikh 16:8,10). Hingga kini lagu ini bertahan menjadi bagian dalam buku kidung pujian di Israel yang tak henti-hentinya dinyanyikan (Mazmur 105:1-15). Dua abad silam, Matthias Claudius menulis:
Ada banyak hal yang bisa kita syukuri setiap hari. Allah senantiasa menyediakan segala kebutuhan kita. Dengan demikian, mari kita merayakan hari Pengucapan Syukur sepanjang masa -- DCM BAGI ORANG KRISTIANI, MENGUCAP SYUKUR BUKAN SEKADAR PERINGATAN
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |