Pengenalan akan Kristus

Saya membersihkan perpustakaan di rumah. Saya mulai memilah buku mana yang perlu dipertahankan dan disampuli, mana yang dibuang. Ada beberapa komik yang waktu SD begitu saya sukai, kini saya anggap sampah. Saya juga menemukan kamera yang pembungkusnya penuh debu. Saat SMP, saya harus menabung dulu untuk membelinya. Sekarang tak ada artinya karena sudah ada kamera handphone yang lebih canggih dan praktis.

Semua benda yang kita perjuangkan saat ini dan menurut kita sangat berharga, beberapa tahun kemudian dapat menjadi tidak berarti alias sampah. Harta dunia bukan hal yang paling berharga. Segala prestasi dalam olahraga, pengetahuan, atau kenaikan pangkat, bukanlah hal yang paling berharga. Rasul Paulus sudah meraih banyak pencapaian (ay. 5-6). Namun, saat ia mengenal Kristus, segala sesuatu yang dahulu merupakan keuntungan baginya, sekarang dianggap rugi karena Kristus (ay. 7). Itulah anggapannya terhadap segala pencapaian duniawi. Paulus ingin mencapai yang paling berharga, yaitu Kristus (ay. 8). Betul, selama hidup di dunia, kita perlu harta. Namun, jangan sampai harta dunia membuat kita tidak memperoleh Kristus. Kita harus berusaha begitu rupa agar bisa serupa dengan Kristus (ay. 10).

Kristus Yesuslah yang paling berharga dalam hidup kita. Kekayaan berupa harta duniawi hanya bertahan sementara, sedangkan pengenalan akan Kristus berlangsung kekal. Itulah panggilan surgawi dari Allah: semakin mengenal Kristus dengan melepaskan segala sesuatu yang duniawi. --RTG/www.renunganharian.net

JIKA KITA MELEKAT PADA KRISTUS,
KITA TIDAK AKAN MELEKAT PADA HARTA DUNIAWI.

Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria)

Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Pelayanan Gloria.
Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAYASAN PELAYANAN GLORIA