Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2002/06/07 |
|
Jumat, 7 Juni 2002 Bacaan : Hosea 11:1-11 Setahun : 2 Tawarikh 28-29; Yohanes 17 Nas : Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian TUHAN sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia (Mazmur 103:13)
|
|
Seorang ayah yang sedang jengkel berkata kepada saya bahwa jika anaknya tetap memberontak, ia akan mencabut hak warisnya dan mencoba melupakannya. Namun saya kenal betul sifat sang ayah. Walaupun marah, sakit hati, dan kecewa, ia tak akan pernah berhenti mengasihi anaknya dan merindukan pertobatannya. Orangtua yang baik tak akan pernah lupa bagaimana mereka merawat anak-anak sewaktu masih bayi, bagaimana mereka membantu anak-anak belajar berjalan, dan bagaimana mereka berbagi suka maupun duka selama masa pertumbuhan. Namun ketika anak-anak memilih jalan hidup yang penuh dosa, sering kali orangtua yang baik sekalipun, setelah berulang kali menghukum dan memperingatkan, tak punya pilihan selain membiarkan anak-anaknya memilih jalan hidup sendiri. Orangtua melakukan hal itu dengan hati yang hancur dan dengan harapan yang tak putus-putusnya agar anaknya yang hilang kelak akan kembali. Dalam Hosea 11, Allah digambarkan sebagai Bapa orang Israel. Karena bangsa itu tidak taat, Dia menuntut mereka dan berulang kali menjatuhkan hukuman atas mereka. Namun mereka tidak mau berubah. Akhirnya, Allah berpaling dari mereka dan membiarkan mereka menempuh jalan yang sulit. Namun kemudian, Dia tidak dapat dan tidak benar-benar meninggalkan mereka. Suatu hari Dia akan menarik mereka kembali kepada-Nya (Roma 11:26,27). Saat ini pun Allah mencintai anak-anak-Nya dengan kasih yang sama. Betapa luar biasanya Bapa kita di surga! -HVL ALLAH MENCINTAI KITA BUKAN KARENA SIAPA KITA
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |