Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2008/06/05 |
|
Kamis, 5 Juni 2008 Bacaan : Kejadian 3:1-21 Setahun : Ayub 19-21 Nas : Tidak ada suatu makhluk pun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungjawaban (Ibrani 4:13)
|
|
Sebuah cerita humor. Suatu hari Iblis bertemu Tuhan. "Tuhan, manusia itu keterlaluan. Mereka yang korupsi, mencuri, membunuh, saya yang disalahkan. Kata mereka, digoda Iblis," keluhnya. "Sama, Aku juga begitu, Blis. Banjir, kecelakaan lalu lintas, suami istri bercerai, mereka bilang, sudah kehendak Tuhan," kata Tuhan pula. Begitulah kecenderungan manusia; lari dari tanggung jawab, senang mencari kambing hitam, melemparkan kesalahan kepada pihak lain. Itu juga yang terjadi di Taman Eden, ketika manusia jatuh ke dalam dosa. Adam yang telah melanggar perintah Tuhan dengan memakan buah "terlarang" itu, melemparkan kesalahan kepada Hawa (ayat 12). Hawa pun tidak terima, sehingga ia juga melemparkan kesalahannya kepada ular (ayat 13). Tentu saja ini kecenderungan buruk. Sebab dengan melemparkan kesalahan kepada pihak lain, bukan saja berarti kita telah melipatgandakan dosa kita, tetapi kita juga jadi tidak belajar dari kesalahan. Lagipula, betapa pun cerdiknya kita bersembunyi dari dosa, kita tidak bisa lari dari Tuhan. Seperti Adam dan Hawa, kita tidak dapat mengelak dari akibat dosa. Pada akhirnya, kita harus mempertanggungjawabkan setiap dosa kita di hadapan Tuhan. Dosa, kalau dibiarkan akan "menggelinding" melahirkan dosa-dosa lainnya. Tidak ada jalan lain, kita harus memutus mata rantai dosa; dengan mengakui dan bertanggung jawab atasnya. Untuk sesaat mungkin kita akan "sakit" menanggung akibatnya, tetapi itu lebih baik daripada kita harus menanggung akibat yang berkepanjangan -- AYA BERANI BERTANGGUNG JAWAB ADALAH SALAH SATU CIRI
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |