Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2012/06/04

Senin, 4 Juni 2012

Bacaan   : Daniel 1
Setahun : Amsal 7-9
Nas       : Daniel berketetapan untuk tidak menajiskan dirinya dengan santapan raja dan dengan anggur yang biasa diminum raja; dimintanyalah kepada pemimpin pegawai istana itu, supaya ia tak usah menajiskan ddirinya. (Daniel 1:8)

"TETAPI" UNTUK TUHAN?

Apakah Anda adalah orang yang menaati Tuhan dengan segenap hati? Ataukah, Anda punya pengecualian jika dihadapkan pada situasi-situasi khusus? "Saya mau taat, tetapi dalam situasi ini semua orang juga pasti melakukannya." "Saya mau taat, tetapi untuk urusan seperti ini tak mungkin bisa jujur." "Saya mau taat, tetapi apa salahnya mengikuti syarat peningkatan jabatan dengan beralih keyakinan, bukankah itu hanya formalitas saja?" "Saya mau taat, tetapi kesempatan ini sungguh sayang jika dilepasbegitu saja."

Bayangkanlah Anda ada pada posisi Daniel. Meski ia termasuk seorang buangan di Babel, ia adalah seorang pemuda dari kaum bangsawan dan punya keunggulan dibanding yang lain (ayat 4). Dengan modal itu ia punya kesempatan dididik secara khusus dan nantinya bekerja bagi raja. Ia dan kawan-kawannya bahkan ditawari makan dan minum dari santapan raja (ayat 5). Siapa pun pada zaman itu pasti mau. Lantas, apa yang dilakukan Daniel dan kawan-kawannya? "Daniel berketetapan untuk tidak menajiskan dirinya dengan santapan raja dan dengan anggur yang biasa diminum raja" (ayat 8). Seolah-olah ia mau berkata: "Jabatan dan kesempatan itu menggiurkan, tetapi saya hanya mau taat kepada Allah, " bukan "Saya tahu santapan itu menajiskan, tetapi jabatan dan kesempatan itu mungkin bisa menjadi sarana diplomasi." Kata "tetapi" ditujukan kepada raja, bukan kepada Tuhan.

Integritas dan iman kita sebagai orang kristiani akan kerap mendapat ujian. Setiap keputusan membawa risiko. Akankah kita taat dalam segala situasi? Pilihan-pilihan kita menunjukkan seberapa berharga Tuhan dibanding kedudukan, keamanan, atau kenyamanan yang ditawarkan dunia. -- SCL

JANGAN ADA KATA "TETAPI" DALAM MENAATI TUHAN.
PENYERTAAN-NYA AKAN MENEGUHKAN DAN MEMAMPUKAN.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org