UJIAN TERBERAT

Lindsay sedang sibuk mempersiapkan diri untuk menempuh ujian terberat dalam hidupnya. Ia harus mengikuti ujian sehari penuh untuk melihat apakah ia memenuhi syarat untuk menjadi seorang pengacara. Sebagai persiapan, Lindsay telah menuliskan semua pertanyaan yang terlintas dalam pikirannya, dan ia tidak mau beristirahat sampai ia dapat menjawab semua pertanyaan itu. Ketika hari ujian tiba, ia pun lulus karena telah menguji dirinya sendiri sebelumnya.

Paulus memberitahukan jemaat di Korintus tentang sesuatu yang juga berlaku bagi kita. Dalam persiapan untuk mengikuti Perjamuan Kudus kita juga harus menguji diri kita (1Korintus 11:28). Segala dosa, kurangnya kasih, dan benih kebencian harus diakui dan diselesaikan sebelum kita mengikuti Perjamuan Kudus. Mengapa? Karena pada akhirnya, sebagai pengikut Yesus Kristus, kita harus mempertanggungjawabkan semua itu kepada Allah.

Bagaimana cara kita menguji diri sendiri? Kita bisa memulainya dengan mengajukan dua pertanyaan: pertama, adakah kita menyatakan dan menunjukkan kasih kepada Allah dan sesama? (Matius 22:36-40). Dan kedua, adakah kita berusaha menyenangkan Allah lebih dari apa pun juga? (6:33).

Seperti Lindsay yang menguji dirinya sendiri sebelum menghadapi ujian, kita pun harus menguji diri kita sendiri supaya dapat berhasil dalam menempuh ujian kita yang terberat: penilaian Allah atas hidup kita (1Korintus 11:29-32). Setelah itu, barulah kita dapat mengikuti Perjamuan Kudus dan menyembah-Nya dengan hati yang bersih -- DCE

UNTUK MENGETAHUI KEADAAN ANDA DI HADAPAN ALLAH
UJILAH DIRI ANDA MENURUT UKURAN-NYA