Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2017/05/30 |
|
Selasa, 30 Mei 2017 Bacaan : Yohanes 6:60-66 Setahun : 2 Tawarikh 31-33 Nas : Mulai saat itu banyak murid-Nya mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Dia. (Yohanes 6:66)
|
|
Seorang pendeta menegur jemaatnya yang melakukan pelanggaran moral secara empat mata. Jemaat itu tersinggung dan langsung kabur meninggalkan imannya. Dalam nas hari ini, banyak murid Yesus mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Dia (ay. 66). Salah satu alasan pengunduran diri mereka adalah mereka tidak sanggup mendengarkan perkataan (firman) yang keras (ay. 60). Yang dimaksud dengan keras di sini bukanlah sukar dimengerti, melainkan sukar diterima. Menurut Calvin, kekerasan itu bukan terletak pada perkataan Yesus, melainkan bercokol di dalam hati pendengarnya. Reaksi yang tidak baik terhadap firman Tuhan bukan karena firman itu keras, melainkan karena hati mereka keras. Kiranya kita menjadi tanah yang baik, yaitu "orang yang mendengar firman itu dan mengerti, dan karena itu ia berbuah, ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat" (Mat. 13:23). Karena firman itu "bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik" (2Tim. 3:16-17). Saat kita membaca atau mendengarkan firman Tuhan, dan firman itu berupa teguran yang keras dan tidak sesuai dengan kehendak kita, kita dapat belajar membuka hati serta bersedia menerima dan melakukannya. Jangan sekali-kali kita mengundurkan diri dan kabur dari Yesus. Kalau bukan kepada Yesus, kepada siapakah kita akan pergi (ay. 68)? --IN/Renungan Harian SEKERAS APA PUN FIRMAN TUHAN, JANGAN SAMPAI HATI KITA
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria) Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |