Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2009/05/29 |
|
Jumat, 29 Mei 2009 Bacaan : Hakim 11:1-11 Setahun : Mazmur 145-147 Nas : Adapun Yefta, orang Gilead itu, adalah seorang pahlawan yang gagah perkasa, tetapi ia anak seorang perempuan sundal ... (Hakim 11:1)
|
|
Kebanyakan orang melihat karya sulaman dalam bentuk jadi. Sudah terbingkai indah, atau terjahit rapi pada baju. Saya beruntung dapat melihat proses pembuatannya karena istri saya suka menyulam. Kalau kita mengamati sulaman itu dari sebelah belakang, alangkah berbeda penampilannya. Jalinan benang centang-perenang, bertumpukan tidak teratur, jauh dari indah. Singkatnya, amburadul. Bisa jadi seperti itulah Yefta memandang latar belakang hidupnya. Seperti benang kusut. Ia anak perempuan sundal, dianggap tidak berhak mendapatkan warisan, dan diusir saudara-saudara tirinya. Ia sempat mengalami kepahitan akibat perlakuan itu. Ia nantinya juga telanjur melontarkan nazar yang terburu-buru (ayat 30,31). Toh ia menjadi salah satu hakim Israel yang dipimpin oleh Roh Kudus. Ia pengatur strategi yang ulung dan mahir berunding sebelum bertempur. Dan ia pun menepati nazarnya walaupun dengan penyesalan yang pahit. Yang jelas, namanya tercantum dalam Ibrani 11 sebagai salah satu tokoh iman. Penolakan dan perlakuan tidak adil dari orang lain bisa jadi membuat hidup kita seperti bagian belakang sebuah sulaman yang penuh benang malang melintang. Pergumulan Yefta memberikan pelajaran berharga yang dapat menolong kita untuk tidak terpuruk dan patah semangat. Kita dapat menghindari tumbuhnya akar pahit dengan tidak menyalahkan orang lain atau keadaan. Kita dapat mengandalkan Tuhan. Sebagaimana Dia memakai Yefta, Dia juga dapat memakai kita, meskipun orang lain meremehkan kita. Dia dapat menyulam kita menjadi karya yang pantas dipajang di Aula Iman -- ARS SETIAP TOKOH YANG TERPAMPANG DI AULA IMAN
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |