Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2016/05/25 |
|
Rabu, 25 Mei 2016 Bacaan : 2 Timotius 1:3-5 Setahun : 2 Tawarikh 14-17 Nas : Sebab aku teringat akan imanmu yang tulus ikhlas, yaitu iman... di dalam nenekmu Lois dan di dalam ibumu Eunike dan... di dalam dirimu. (2 Timotius 1:5)
|
|
Ketika kecil, Pendeta Purboyo berlibur di rumah nenek di Semarang. Naik bus seorang diri, di terminal ia dijemput nenek. Mereka lalu naik becak. Nenek berbicara pada tukang becak tentang kehidupan setelah kematian dan keselamatan yang dijamin oleh Tuhan Yesus. Ketika tiba di rumah, nenek meminta tukang becak merenungkan percakapan tadi. Begitu masuk rumah, nenek mengajak Purboyo cilik berlutut untuk berdoa mengucap syukur. Selain diajar berdoa, setiap hari Purboyo cilik diajak ke rumah sakit mengunjungi warga jemaat, menengok asrama putri, dan sebagainya. Pelayanan nenek hampir menyamai pelayanan seorang pendeta. Mengunjungi orang sakit, memimpin kelompok PA ibu-ibu, membawakan renungan di kebaktian wilayah. Yang mengejutkan, suatu ketika nenek bertanya pada Purboyo, "Aku selalu memohon kepada Tuhan, agar salah satu cucuku menjadi pendeta. Kamu mau jadi pendeta?" Timotius dilahirkan dalam keluarga saleh dari pernikahan campuran antara ayah Yunani dan ibu Yahudi (Kis. 16:1). Eunike, ibunya, seorang Yahudi yang saleh yang kemudian menjadi Kristen, sedangkan Lois neneknya lebih dahulu menjadi Kristen. Calvin berkata, "Waktu kecil Timotius dididik sedemikian rupa sehingga kesalehan itu seakan-akan diteguk bersama-sama air susu ibunya." Pengaruh yang paling besar membentuk seseorang biasanya datang dari keturunan dan keluarganya. Iman memang bukan sesuatu yang diwarisi dari orangtua, namun seorang anak dapat dibimbing kepada iman melalui asuhan, teladan, dan doa orangtuanya. --Herodion Pitrakarya G./Renungan Harian KITA DAPAT MEMBIMBING ANAK MENUJU KEPADA IMAN
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria) Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |