Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2018/05/22 |
|
Selasa, 22 Mei 2018 Bacaan : Yehezkiel 37:1-14 Setahun : 2 Tawarikh 4-6 Nas : Lalu aku bernubuat seperti diperintahkan- Nya kepadaku. Dan nafas hidup itu masuk di dalam mereka, sehingga mereka hidup kembali. Mereka menjejakkan kakinya, suatu tentara yang sangat besar. (Yehezkiel 37:10)
|
|
Sudah hampir setahun Dion menganggur. Meski rajin mengirim lamaran, belum ada perusahaan yang menerimanya. Ia kehilangan harapan. Mengetahui keadaan anaknya, ayah Dion mengajaknya ke kuburan. Sambil menunjuk batu nisan, ia berkata, "Di sinilah tempat orang-orang yang tak lagi punya pengharapan!" Pengharapan di dalam diri manusia menjadi sirna tatkala ia meninggal dunia. Menariknya, kitab Yehezkiel menunjuk pada pengharapan yang tidak biasa. Di tengah lembah penuh tulang-belulang manusia, Allah bertanya, "Dapatkah tulang-tulang ini dihidupkan kembali?" Mustahil! Akan tetapi, Yehezkiel tahu kalau di tangan Allah, tidak ada yang mustahil. Karenanya, Yehezkiel menjawab: "Ya Tuhan Allah, Engkaulah yang mengetahui!" (ay. 1-3). Melalui nubuatan, tulang-tulang itu kemudian diubahkan-Nya menjadi tentara yang sangat besar (ay. 4-10). Tulang kering menunjuk pada kehidupan yang mati, bukan secara fisik melainkan secara rohani. Hidup tanpa tujuan, tanpa pengharapan, dan tak lagi mampu melihat masa depan. Menghadapi situasi demikian, kuasa firman Tuhan benar-benar diperlukan. Daripada mengeluh, lebih patut memperkatakan firman Tuhan. Firman Tuhan bekerja lebih dahsyat daripada logika atau perkataan manusia. Mungkin kita dikatakan sebagai pribadi yang tak punya masa depan. Mungkin juga kita mengganggap diri kita sudah mati bagaikan tulang-tulang kering. Jika benar demikian, ingatlah bahwa bersama Tuhan yang hidup, kita selalu memiliki pengharapan. --LIN/www.renunganharian.net TIDAK PEDULI SEBERAPA KERING PENGHARAPAN ITU,
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria) Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |