Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2017/05/22 |
|
Senin, 22 Mei 2017 Bacaan : Filipi 4:10-19 Setahun : 2 Tawarikh 4-6 Nas : Kukatakan ini bukanlah karena kekurangan, sebab aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan. (Filipi 4:11)
|
|
Ketika ditanya "Kapan kamu merasa cukup?", seorang muda menjawab "kalau bisa, sedikit lebih lagi". Rasa cukup adalah mutiara yang paling berharga. Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Filipi memberi kita pelajaran berharga soal rasa cukup. Paulus tidak hanya sekedar bicara saja, karena dia sendiri juga mengalami. Paulus berkata: "... sebab aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan. Aku tahu apa itu kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan" (ay. 11-12). Paulus ingin mengatakan bahwa rasa cukup bukan dibawa sejak lahir, ataupun sesuatu yang mudah dilakukan. Paulus tahu bagaimana rasanya mengalami kelimpahan maupun kekurangan. Dia tahu bagaimana rasanya tidak mampu membayar besarnya biaya perjalanan pelayanannya, dia tahu bagaimana rasanya kelaparan, dia tahu bagaimana rasanya tidak ada uang yang tersisa. Bagaimana dengan kita? Saat kita berkelimpahan maupun kekurangan, memiliki rasa cukup merupakan tantangan tersendiri. Biasanya apabila materi mengalir dengan deras ke kantong kita, kita ingin aliran itu menjadi lebih deras lagi dan kita tidak akan puas sampai kapan pun. Sedangkan ketika kita sedang kekurangan, kita sering mengeluh, apalagi saat kita membandingkan hidup kita dengan orang lain. Belajarlah memiliki rasa cukup karena Tuhan selalu mencukupkan kebutuhan kita, bukan keinginan kita. Karena ketika kita bisa merasakan cukup atas semua yang sudah Tuhan beri, tanpa membanding-bandingkan dengan orang lain, kita akan merasakan kedamaian dan ketenangan. --NBT/Renungan Harian SESEORANG DISEBUT KAYA APABILA DIA SUDAH BISA BERKATA "CUKUP".
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria) Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |