Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2013/05/22 |
|
Rabu, 22 Mei 2013 Bacaan : Mazmur 71 Setahun : 2 Tawarikh 4-6 Nas : Janganlah membuang aku pada masa tuaku, janganlah meninggalkan aku apabila kekuatanku habis. (Mazmur 71:9)
|
|
Tidak sedikit orang yang takut menjadi tua. Mereka menempuh berbagai cara untuk menundanya, mulai dari minum jamu tradisional sampai menjalani operasi plastik. Menjadi tua diidentikkan dengan kelemahan dan keterbatasan, masa yang tidak produktif. Orang tua juga dapat dilanda perasaan tidak dibutuhkan lagi. Masa tua menjadi bayangan yang menggentarkan. Pemazmur juga mengalami ketakutan itu. Ia pun memohon agar Tuhan tidak membuang dan meninggalkannya. Ia khawatir hidupnya menjadi hampa jika Tuhan tidak lagi peduli kepadanya. Ia menantikan pertolongan dan perlindungan Tuhan dari musuh dan tantangan hidup yang muncul pada masa tuanya. Ya, tantangan hidup pada masa tua bisa jadi semakin kompleks, bukannya semakin mudah. Betapa menggentarkan jika kita harus menghadapinya seorang diri. Syukurlah, pemazmur mendapati bahwa Allah setia menyertainya sampai masa putih rambutnya. Tentunya ada di antara kita yang tengah bergumul seperti itu. Kita cemas menyongsong masa tua. Obat penawar yang paling ampuh adalah dengan memandang kepada Tuhan: bahwa Dia senantiasa menyertai kita. Dari situ kita dapat belajar melihat sisi indah masa tua. Oleh penyertaan-Nya, kita dapat terus berbuah dan berkarya bagi kerajaan-Nya, dengan cara yang berbeda, dengan cara yang unik, yang tidak dapat ditawarkan oleh mereka yang lebih muda. Bukankah telah banyak pengalaman dan hikmat yang Tuhan singkapkan kepada kita, yang dapat kita bagikan kepada generasi berikutnya? -- IGR ALLAH ADALAH ALLAH YANG KEKAL.
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria) Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |