ALLAH MASIH BEKERJA

Suatu hari saya berdiri di Dataran Tinggi Golan dan melihat Laut Galilea yang berkilauan, sambil mendengar pemandu wisata kami bercerita tentang keikutsertaannya dalam Perang Enam Hari pada tahun 1967. Ceritanya tentang kemenangan Israel mengingatkan saya pada suatu kisah dalam injil yang pernah saya baca sewaktu kecil.

Saya percaya bahwa di sepanjang sejarah Allah terus bekerja, baik dalam diri setiap manusia maupun dalam kehidupan berbagai bangsa, untuk menggenapi tujuan-tujuan-Nya. Namun, terkadang saya berpikir bahwa Allah sudah berhenti bekerja setelah Dia selesai menulis Injil. Karena saat ini Dia tidak lagi bisa dilihat secara jelas dengan mata, maka saya menyimpulkan bahwa Dia tidak lagi bekerja di hidup kita. Tetapi itu tidak benar. Meski telah selesai menuliskan kitab-Nya, namun Allah belum selesai mewartakan isi kitab-Nya itu. Dan, Dia menggunakan banyak media yang berbeda untuk menyampaikan firman-Nya itu.

Memang pada zaman Alkitab, Allah sering berkomunikasi melalui hal-hal yang dapat disentuh, dapat dilihat, dan dapat didengar -- misalnya melalui loh-loh batu, tiang api, atau suara yang lembut. Namun setelah Yesus datang, segalanya berubah. Dia berkata kepada para pengikut-Nya bahwa Roh Allah akan tinggal bukan saja di antara mereka tetapi juga di dalam mereka (Yohanes 14:17).

Tatkala saya begitu rindu untuk melihat, mendengar, dan merasakan Allah bekerja dalam diri saya secara nyata, saya segera mengingat bahwa cara Allah jauh lebih baik. Dia tinggal dalam diri saya sehingga melalui hidup saya orang dapat melihat, mendengar, dan merasakan kehadiran-Nya -- JAL

ROH ALLAH TINGGAL DALAM DIRI KITA
SUPAYA DIA DAPAT BEKERJA MELALUI KITA