Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2000/05/22

Senin, 22 Mei 2000

Bacaan   : Galatia 5:16-26
Setahun : 1Tawarikh 16-18, Yohanes 7: 28-53
Nas       : Janganlah kita gila hormat, ... saling mendengki (Galatia 5:26)

KELENGKAPAN STANDAR?

Sebuah iklan tiga halaman yang unik di Wall Street Journal, mengingatkan saya bagaimana dunia sekuler membangkitkan kecenderungan kita untuk iri hati. Halaman pertama iklan tersebut memperlihatkan gambar mobil Jaguar Mark II 1960, dengan tulisan di bawahnya, "Sebagaimana mobil ini telah membuat iri dunia otomotif ...." Kemudian pada halaman 2 dan 3 terdapat gambar Jaguar terbaru dengan tulisan, "Sekali lagi, iri hati akan menjadi kelengkapan standarnya."

Kini saya tahu bahwa menginginkan sebuah Jaguar bukanlah suatu dosa. Namun jika kemudian saya menjadi tidak puas dengan apa yang sudah saya miliki dan membenci tetangga saya yang memiliki Jaguar sedangkan saya tidak, maka saya memiliki masalah iri hati yang serius.

Dalam Galatia 5:19-21 Paulus menggolongkan iri hati ke dalam satu kategori dengan dosa-dosa seperti perzinahan, pembunuhan, dan kemabukan. Hal ini mungkin mengejutkan sampai kita sadar bahwa sifat iri hati itu sangat merusak. Iri hati telah mendorong saudara-saudara Yusuf untuk menjualnya ke Mesir (Kisah Para Rasul 7:9). Iri hati juga telah membuat panas hati lawan-lawan Paulus di Tesalonika yang kemudian memancing keributan agar Injil gagal diberitakan (17:5). Iri hati telah memotivasi imam kepala yang menyerahkan Yesus untuk disalib (Markus 15:10). Bahkan meski iri hati tidak menuntun kita untuk berbuat sekejam itu, sifat itu tetap menggeser kasih dan merusak banyak hubungan (1Korintus 13:4)

Kita membutuhkan pertolongan Tuhan agar dapat mengenali rasa iri hati dalam diri kita dan menghilangkannya. Kita pasti tidak ingin iri hati menjadi kelengkapan standar dalam hidup kita -- DJD

BILA ANDA MEMBIARKAN IRI HATI BERTUMBUH DALAM HIDUP ANDA
MAKA MASALAH TELAH MENANTI ANDA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org