Surga dan Mutiara

Awalnya, mutiara adalah sebutir pasir yang masuk ke dalam tubuh seekor kerang. Pasir yang keras itu tertanam di dalam tubuh kerang yang lembek, terasa perih menyakitkan. Namun kerang tak bisa mengelak, harus menerima penderitaan itu. Kemudian, dalam waktu yang cukup lama, sedikit demi sedikit pasir itu disalut oleh getah perut kerang. Pasir bersalut getah itu semakin hari semakin besar, bulat dan kilap. Jadilah sebutir mutiara yang indah dan berharga.

Tuhan Yesus "memakai" mutiara yang indah dan berharga itu untuk menjelaskan tentang Kerajaan Surga. Ia berkisah bahwa surga seperti mutiara yang ditemukan oleh seorang pedagang. Keindahan mutiara telah mempesona dan membuat si pedagang rela menjual seluruh harta miliknya untuk membeli permata itu. Ketika Tuhan Yesus mengumpamakan surga seperti mutiara, Ia memahami adanya kesamaan proses pasir menjadi mutiara dengan penebusan-Nya di Kayu Salib. Kehidupan surgawi itu sempurna dan berharga, dan harus ditebus-Nya dengan penderitaan dan kematian-Nya.

Perumpamaan mutiara itu juga ingin mengingatkan, apakah kita yang telah diselamatkan oleh Tuhan Yesus juga terpanggil ikut memikul Salib Kristus? Kita adalah orang-orang yang seharusnya rela melepas segenap milik kita demi Kerajaan Surga. Sebab, bukan hanya dalam penderitaan dan kematian Yesus, tetapi juga dalam kebangkitan-Nya, hidup kita menjadi berharga dan sempurna di mata Bapa Surgawi . --ASA/www.renunganharian.net

KERAJAAN SURGA ITU RUMAH DI MANA
KETIDAKSEMPURNAAN KITA DISEMPURNAKAN TUHAN.

Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria)

Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Pelayanan Gloria.
Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAYASAN PELAYANAN GLORIA