Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2018/05/20 |
|
Minggu, 20 Mei 2018 Bacaan : Kisah Pr. Rasul 7:54-60 Setahun : 1 Tawarikh 27-29 Nas : Sementara mereka melemparinya Stefanus berdoa, katanya, "Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku." (Kisah Pr. Rasul 7:59)
|
|
Flavius Justinus adalah filsuf Yunani yang mengalami kehampaan. Pada tahun 132 ia percaya kepada Kristus melalui pria tua yang menjelaskan nubuatan Perjanjian Lama tentang Mesias kepadanya. Setelah itu ia dengan sepenuh hati dan pikiran menjelaskan kekristenan sebagai filosofi sejati. Ia mempertaruhkan nyawanya, berdebat dengan orang-orang terkenal yang belum percaya. Kepada Kaisar Romawi, ia menulis surat sepanjang 8.000-an kata, yang antara lain berbunyi, "Kami berdoa bagi musuh-musuh kami dan berusaha mengajak mereka yang membenci kami secara tidak adil untuk mengikuti ajaran Kristus." Justinus dan keenam muridnya dipancung pada tahun 165. Nantinya ia dikenal dengan nama belakang 'Martir', yang artinya 'saksi'-Justinus Martir. Stefanus juga membayar mahal kepercayaan dan keberaniannya berbicara tentang Kristus di hadapan Mahkamah Agama. Ia menghadapi penganiayaan itu dengan tenang. Ia melihat kemuliaan Allah melebihi penderitaan yang dihadapinya. Bagi orang-orang yang merajamnya, ia berdoa, "Ya Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!" Stefanus adalah martir pertama setelah pencurahan Roh Kudus. Kita tidak tahu seperti apa perjalanan rohani kita. Namun, siapa pun yang mengaku sebagai pengikut Kristus harus siap sedia menjadi martir, siap kehilangan apapun: jabatan, materi, kenyamanan hidup. Jika Tuhan meminta kita menjadi martir kita dapat menghadapinya dengan sukacita karena kemuliaan yang disediakan-Nya melebihi penderitaan apa pun. --PRB/www.renunganharian.net MARTIR KRISTUS ADALAH SEBUAH KEHORMATAN
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria) Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |