Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2006/05/20 |
|
Sabtu, 20 Mei 2006 Bacaan : Kisah 9:1-9 Setahun : 1Tawarikh 10-12; Yohanes 6:45-71 Nas : Ia telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan memindahkan kita ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang terkasih (Kolose 1:13)
|
|
Ketika seorang redaktur surat kabar mendengar bahwa seseorang bernama Alfred Nobel meninggal dunia, ia menyangka almarhum adalah Nobel si penemu dinamit. Karena itu, sang redaktur menerbitkan obituari berjudul "Nobel si pedagang kematian". Ketika Nobel -- si penemu dinamit -- membaca berita tentang "kematiannya sendiri", ia bereaksi seperti seorang buta yang tiba-tiba dapat melihat kembali. Sejak hari itu, Nobel mencurahkan dirinya untuk perkara-perkara kemanusiaan -- terutama perdamaian. Saulus dari Tarsus mengalami perubahan yang jauh lebih drastis daripada Nobel. Dalam perjalanannya ke Damsyik untuk menangkap para pengikut Yesus, Saulus bertemu dengan Tuhan sendiri. Setelah buta selama beberapa waktu karena pertemuan itu, Saulus menyerahkan sisa hidupnya untuk melayani Dia yang dulu dikejar-kejarnya. Musuh Yesus itu akhirnya menjadi rasul yang berbakti kepada-Nya (Kisah 9:15,16). Pengalaman kita sendiri mungkin tidak begitu menggemparkan. Namun, kita harus bertanya kepada diri kita sendiri apakah kita sudah berjumpa dengan Sang Juru Selamat, yaitu Dia yang telah mengubah arah hidup kita. Apabila Anda belum mengalaminya, bukalah Yohanes 3 dan bacalah perkataan Yesus mengenai kelahiran kembali. Lalu, dengan doa sederhana yang berisi penyesalan dosa, bukalah hati Anda kepada-Nya. Komitmen yang jujur kepada Tuhan akan membawa Anda untuk memasuki hubungan yang baru dengan Dia -- hubungan yang abadi -- VCG KESELAMATAN TAK SEKADAR MEMUTUS KEBIASAAN BURUK
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |