Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2013/05/18 |
|
Sabtu, 18 Mei 2013 Bacaan : 2 Korintus 8:1-15 Setahun : 1 Tawarikh 21-23 Nas : Hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan. (2 Korintus 8:14)
|
|
Di pasar malam, saya mendengar seorang anak meminta dibelikan siomay pada bapaknya. Ia berkata, "Pak, beli siomay 2.000 ya." Bapaknya menjawab, "Tidak, 1.500 saja, hanya itu uang Bapak." Saya merasa sedih. Bagi kebanyakan kita, uang 500 rupiah kecil saja nilainya. Tetapi, bagi bapak tersebut, nilainya sangat berarti. Ia memerlukannya untuk memenuhi keinginan anaknya. Jemaat di Korintus berkomitmen untuk membantu jemaat di Yerusalem, namun mereka lalai dalam memberikannya (ay. 10-11). Rasul Paulus mengingatkan mereka dan menjelaskan beberapa prinsip dalam memberi. Pertama, harta milik kita adalah karunia dari Tuhan; jika kita mampu memberi kepada orang lain itu adalah anugerah karena belum tentu semua orang bisa memberi (ay. 1-5). Kedua, kita harus mengingat bahwa Kristus terlebih dahulu mengasihi kita sehingga kita juga mampu mengasihi orang lain (ay. 9). Ketiga, pemberian kita dimaksudkan supaya ada keseimbangan, tidak ada kesenjangan. Jika kita mengalami anugerah Tuhan dalam bentuk harta, biarlah kita memakainya untuk memberkati sesama yang kekurangan. Apakah kita berkomitmen untuk menyisihkan sebagian rezeki untuk memberkati orang yang kekurangan? Kita akan memberi dengan sukarela ketika menyadari bahwa harta yang kita miliki adalah karunia Tuhan. Memang kita perlu bekerja untuk memperolehnya, tetapi Tuhanlah yang memberi kita kekuatan untuk bekerja. Sebagaimana Tuhan telah mengasihi kita, kita dapat memakai harta tersebut untuk mengasihi sesama. -- IRF UANG DIMAKSUDKAN UNTUK DIBERIKAN DAN DIPAKAI DEMI KEBAIKAN.
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria) Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |