Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2002/05/18 |
|
Sabtu, 18 Mei 2002 Bacaan : Kisah 1:1-9 Setahun : 1 Tawarikh 4-6; Yohanes 6:1-21 Nas : Kamu akan menjadi saksi-Ku ... sampai ke ujung bumi (Kisah 1:8)
|
|
Suatu pagi ketika sedang menyusuri Pantai Teluk Meksiko, saya meihat seorang laki-laki setengah baya duduk di air. Kami bertukar salam, kemudian ia berjuang sekuat tenaga untuk berdiri dan mulai bercakap-cakap. Kepada saya, ia berbagi sebuah cerita yang penuh dendam! Ketika masih muda, sewaktu ia ingin membuka praktik sebagai pengacara, ia mendapat panggilan untuk mengikuti wajib militer selama Perang Dunia II. Selama dalam tugas kemiliteran itulah, ia terkena suatu penyakit yang membuat tubuhnya cacat seumur hidup. Hal itu meninggalkan kepahitan di hatinya. Airmata mengalir di pipinya. Saya merasa ia perlu mengenal kasih Allah, jadi saya menjelaskan tentang Injil kepadanya. Kemudian saya bertanya, "Maukah Anda mempercayai Kristus sebagai Juruselamat?" Saya tergetar mendengar jawabannya, "Ya, saya mau." Kami pun berdiri di Teluk Meksiko dengan air setinggi lutut, dan di bawah sinar matahari pagi yang cerah kami berdoa. Setelah itu, ia menatap saya dan mengatakan sesuatu yang mengejutkan: "Tahukah Anda bahwa tak seorang pun pernah menceritakan hal ini kepada saya sebelumnya?" Pria terpelajar itu tidak pernah mendengar tentang karunia keselamatan dari Allah. Sulit dipercaya, bukan? Namun, jika kita sendiri ditanya, "Kapan terakhir kali Anda berbicara secara pribadi tentang Kristus kepada orang lain?" Dalam antusiasme kita untuk menggapai mereka yang terhilang di seberang lautan, kita tidak boleh lupa bahwa masih ada jiwa-jiwa yang terhilang di dekat kita -RWD ADAKAH KITA MEMPERHATIKAN YANG TERHILANG
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |