Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2010/05/17 |
|
Senin, 17 Mei 2010 Bacaan : Pengkhotbah 9:7-10 Setahun : 1 Tawarikh 1-3; Yohanes 5:25-47 Nas : Segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah itu sekuat tenaga (Pengkhotbah 9:10)
|
|
Setiap hari, seorang ibu tua menyapu jalan. Dengan seragam lusuh dan sapu di tangan, dibersihkannya pinggiran jalan berkali-kali. Orang yang lalu lalang di sana sulit menemukan debu atau daun kering. Bersih sekali. Walau digaji minim, si ibu bekerja sepenuh hati. "Saya suka melihat jalanan bersih, " katanya, "Senang rasanya melihat orang merasa nyaman lewat jalan itu!" Ia menemukan kesukaan bekerja, bukan hanya karena mendapat gaji. Ia sadar pekerjaan itu membuatnya bisa berkarya bagi sesama. Banyak orang tidak menyukai pekerjaannya. Waktu bekerja delapan jam sehari terasa berat karena melakukan tugas yang membosankan. Pengkhotbah mengajak kita melihat sisi positif dari bekerja. Walau membosankan, pekerjaan memberi kita upah. Dengan itu kita bisa makan dan minum (ayat 7), punya pakaian bersih (ayat 8), serta mencukupi biaya rumah tangga (ayat 9). Upah bekerja memberi kita harga diri karena bisa mencukupi diri sendiri, tidak bergantung pada orang lain. Di atas semua itu, bekerja adalah sebuah kesempatan. Orang mati tak lagi bisa bekerja (ayat 10). Mumpung masih kuat dan sehat, inilah saatnya berkarya. Pengkhotbah mengajak kita bekerja sekuat tenaga. Apa pun pekerjaan kita, nikmatilah sama seperti menikmati makanan dan minuman.Apakah Anda punya pekerjaan yang halal? Bersyukurlah dan nikmatilah! Pekerjaan Anda mungkin tidak sesuai dengan keinginan Anda. Namun, itu tak jadi soal. Ketika bekerja sekuat tenaga dan dengan sepenuh hati, Anda akan menemukan kepuasan. Bahkan, merasa mantap sebab bisa menjadi orang yang bertanggung jawab. -- JTICIPTAKAN KETERBEBANAN SAAT BEKERJA
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |