DARI DALAM HATI

"Kuda ini benar-benar sudah berubah," kata saudara ipar saya sambil berdiri di dekat seekor kuda yang beberapa minggu sebelumnya selalu melompat-lompat seolah hendak melawannya. Ia bercerita bahwa setelah seorang pelatih menghabiskan cukup banyak waktu dengan kuda itu, hewan itu berubah dengan watak yang baru.

Ia menjelaskan, "Sebelumnya sikap kuda ini seolah berkata 'Pergilah, jangan ganggu aku.' Sekarang jika saya mendekatinya seolah-olah ia ingin berkata, 'Apa yang dapat kulakukan untukmu?' Saya tidak tahu bagaimana pelatih itu menanganinya, yang jelas kuda saya kini memiliki cara pandang yang baru tentang kehidupan."

Percakapan tersebut membuat saya berpikir tentang perintah Allah dalam Mazmur 32:9. Dia berfirman, "Janganlah seperti kuda atau bagal yang tidak berakal, yang kegarangannya harus dikendalikan dengan tali les dan kekang, kalau tidak, ia tidak akan mendekati engkau." Pemazmur berbicara mengenai proses pengenalan akan Allah dalam suatu hubungan yang ditandai oleh bimbingan, kepercayaan, dan sukacita.

Tampaknya Tuhan ingin mengatakan kepada saya bahwa Dia tidak ingin sampai terpaksa bertindak keras terhadap saya. Dia tidak menginginkan kekerasan hati saya hingga diperlukan alat-alat kontrol dari luar agar saya menaati-Nya. Dia hanya ingin saya mengasihi-Nya.

Ketika kita berserah kepada Tuhan yang penuh kasih, kita akan dengan senang hati menyambut-Nya saat Dia datang. Oleh karenanya, tidak lagi diperlukan tali les dan kekang rohani, karena kita melayani Dia dari dalam hati -- DCM

KETAATAN DARI DALAM HATI BERARTI BERKEINGINAN MELAKUKAN APA YANG
DIPERINTAHKAN ALLAH KEPADA ANDA