Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2004/05/16 |
|
Minggu, 16 Mei 2004 Bacaan : Mazmur 127 Setahun : 2 Raja-raja 24-25; Yohanes 5:1-24 Nas : Anak-anak lelaki adalah milik pusaka dari pada Tuhan, dan buah kandungan adalah suatu upah (Mazmur 127:3)
|
|
Salah seorang teman saya -- sebut saja namanya "Mary" -- mengatakan bahwa kenangannya yang paling indah adalah ketika pada suatu pagi ia memecahkan kristal milik ibunya yang "tak ternilai harganya". Saat itu ibunya hendak mengadakan sebuah pesta. Sang ibu mengeluarkan kristal murninya dari lemari dan dengan hati-hati mencucinya, kemudian meletakkannya di atas meja. Kristal itu adalah satu-satunya harta yang berharga milik sang ibu dan hanya dipergunakan pada acara-acara istimewa. Ketika sedang tergesa-gesa mempersiapkan segala sesuatu untuk para tamunya, sang ibu berkata kepada anak perempuannya, Mary, "Nak, carilah tempat yang tidak menghalangi orang berlalu-lalang." Lalu Mary pun merangkak ke kolong meja. Namun, kakinya menyenggol kaki meja sehingga kristal itu jatuh ke lantai. "Kristal itu hancur berantakan seperti pecahan peluru meriam," kenangnya. Ia telah memecahkan barang terindah milik ibunya. "Maafkan aku, Bu," isak gadis kecil itu. Sang ibu merangkulnya sambil berbisik, "Jangan menangis, Sayang. Kamu jauh lebih berharga bagi Ibu daripada kristal itu." Memang, anak-anak adalah harta kita yang paling berharga, lebih mulia daripada apa pun yang dapat kita beli atau peroleh. Mereka adalah "milik pusaka dari pada Tuhan", dan merupakan "suatu upah" (Mazmur 127:3). Apakah anak-anak Anda mengetahui betapa berharganya mereka bagi Anda? Ungkapkanlah hal itu kepada mereka hari ini juga -- David Roper ANAK KECIL SANGAT BERHARGA BAGI ALLAH
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |