Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2016/05/13 |
|
Jumat, 13 Mei 2016 Bacaan : 2 Samuel 1:1-16 Setahun : 1 Tawarikh 6-7 Nas : Dan mereka meratap, menangis dan berpuasa sampai matahari terbenam karena Saul, karena Yonatan, anaknya, karena umat TUHAN dan karena kaum Israel, sebab mereka telah gugur oleh pedang. (2 Samuel 1:12)
|
|
Tubuhnya gemetar dan matanya mulai berair, setelah itu ia menangis dan meratap. Dokter berkata, "Maaf kami tidak berhasil menyelamatkannya, ayah Anda meninggal." Ya, ayahnya terluka cukup parah dalam kecelakaan dan langsung dilarikan ke rumah sakit. Karena pendarahan hebat di kepala, sang ayah akhirnya meninggal dunia. Saat mengalami kesedihan, ada dua jalan yang bisa seseorang pilih: melarikan diri atau menghadapinya. Minum minuman keras, mengurung diri, tak mau makan, adalah contoh melarikan diri. Firman Tuhan mengajarkan kita untuk menghadapi kesedihan dan mengeluarkannya dari diri kita. Daud sangat sedih mendengar rajanya dan sahabatnya mati di medan perang. Daud tak bisa menyangkal kenyataan yang terjadi saat melihat jejamang dan gelang Saul yang diperlihatkan orang Amalek (ay. 10). Daud menghadapi kesedihannya, yang diikuti seluruh anak buahnya, dengan mengoyakkan pakaiannya, meratap, menangis, dan berpuasa sampai matahari terbenam (ay. 12). Mereka tidak malu mengeluarkan air mata supaya rasa pedih di hati keluar dan mereka mendapat kelegaan. Namun, Daud tidak terus larut dalam duka. Ia bertindak untuk menyelesaikan persoalan dengan menindak tegas perbuatan orang Amalek (ay. 16). Mungkin saat ini kita sedih karena hal-hal tertentu. Jangan lari, hadapilah! Menangislah, merataplah, berpuasalah kalau perlu. Yesus pun pernah menangis. Mengapa kita gengsi meluapkan kesedihan? Hal itu menolong kita untuk tidak terlarut dalam kesedihan dan melanjutkan hidup. --Richard Tri Gunadi/Renungan Harian MENANGIS, MERATAP, DAN BERPUASA
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria) Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |