Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2009/05/13 |
|
Rabu, 13 Mei 2009 Bacaan : 2Korintus 12:7-10 Setahun : Mazmur 97-99 Nas : Jawab Tuhan kepadaku, "Cukuplah anugerah-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu, aku terlebih suka bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku. (2Korintus 12:9)
|
|
Seorang anak sakit keras. Ia harus segera disuntik agar obat bisa langsung masuk ke dalam pembuluh darahnya. Namun, begitu melihat jarum suntik, si anak memberontak. Meronta-ronta sambil menjerit dan menangis. Takut disuntik. Karena bergerak terus, sulit bagi dokter untuk memasukkan jarum suntik. Baru setelah ia kelelahan dan lemas kehabisan tenaga, dokter bisa menyuntiknya. Obat pun masuk ke dalam tubuhnya. Proses penyembuhan dimulai. Tanpa sadar, kita sering bersikap seperti anak kecil tadi. Ketika menghadapi kenyataan sulit, kita berontak. Panik. Protes. Marah. Sulit menerima kenyatan itu. Begitu pula Rasul Paulus. Saat mendapatkan "duri dalam daging" berupa sakit-penyakit, spontan ia berseru pada Tuhan minta disembuhkan. Berkali-kali. Sayang, upaya itu gagal. Paulus tidak disembuhkan. Namun, harapannya tidak sirna. Dari situ ia belajar satu hal penting: perlunya berdamai dengan kelemahannya. Bukannya berontak, ia berserah diri. Bergantung pada Tuhan sepenuhnya. Justru pada saat itulah, kuasa Tuhan turun menaunginya. Ia dimampukan hidup bersama kelemahan itu dengan kekuatan ilahi. Adakah masalah yang selama ini terus merongrong diri Anda? Bentuknya bisa berupa sakit-penyakit, cacat kepribadian, atau kelemahan lainnya. Sudahkah Anda berdamai dengan kelemahan Anda tersebut, atau terus memberontak? Jika Tuhan tidak menyembuhkan, relakah Anda hidup bersama kelemahan itu? Tuhan bisa mengaruniakan kekuatan agar Anda sanggup menanggungnya. Maka, serahkanlah diri Anda kepada-Nya! Jika Anda lemah, maka Anda kuat! -- JTI KADANG KITA DIBIARKAN MEMILIKI KELEMAHAN
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |