Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2007/05/09 |
|
Rabu, 9 Mei 2007 Bacaan : 1Raja 15:1-5,11 Setahun : 2Raja 7-9; Yohanes 1:1-28 Nas : Daud telah melakukan apa yang benar di mata Tuhan ... kecuali dalam perkara Uria, orang Het itu (1Raja 15:5)
|
|
Salah satu masalah yang dihadapi oleh penulis adalah tantangan untuk menuliskan kejahatan secara jujur. Pada saat menulis, saya ingin orang-orang baik selalu menjadi orang baik. Namun, bahkan orang-orang paling saleh pun dapat berbuat salah. Jadi untuk dapat dipercaya, para penulis harus bersikap jujur untuk menuliskan kejahatan yang tersembunyi dalam diri orang-orang baik. Satu alasan yang membuat saya meyakini bahwa Kitab Suci itu benar adalah bahwa Sang Penulis tidak menutup-nutupi kekurangan umat pilihan-Nya. Allah bersikap jujur terhadap kegagalan orang-orang yang telah dipilih-Nya sendiri sebagai pemimpin umat-Nya. Dia tidak memaklumi perilaku buruk mereka, meminimalkan kegagalan mereka, atau menganggapnya tidak ada. Dia mengungkapkan kesalahan mereka, menghakiminya, menjatuhkan konsekuensinya, dan mengampuninya. Contoh yang paling menonjol dalam Kitab Suci adalah Raja Daud. Ia tidak hanya merebut istri orang lain, tetapi ia juga membunuh sang suami untuk menutupi perselingkuhannya. Walaupun telah melakukan perbuatan tercela, ketika ia ditegur, Daud bertobat. Ia menjadi standar bagaimana raja-raja Israel berikutnya akan dihakimi karena hatinya "berpaut kepada Tuhan, Allahnya" (1Raja 15:3,11). Allah mengetahui isi hati semua orang, dan Dia tidak pilih kasih. Walaupun kebenaran mengenai dosa terasa menyakitkan, jika diakui dan diampuni, semua itu dapat dipakai untuk kembali mendekatkan hati kita kepada Allah -- JAL
ANDA TIDAK DAPAT MENYEMBUNYIKAN DOSA-DOSA ANDA
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |