Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2004/05/08 |
|
Sabtu, 8 Mei 2004 Bacaan : 1 Timotius 1:18-20 Setahun : 2 Raja-raja 4-6; Lukas 24:36-53 Nas : Beberapa orang telah menolak hati nuraninya yang murni itu, dan karena itu kandaslah iman mereka (1 Timotius 1:19)
|
|
Seorang yang baru percaya jatuh ke jalan hidupnya yang lama dengan ikut berpesta dan mabuk-mabukan. Setibanya di rumah, sang istri tidak mengizinkannya masuk tetapi justru memanggil pendeta mereka, yang kemudian menemukan pria itu tertidur di dalam mobil. Sang pendeta membawanya ke sebuah motel agar ia bisa tidur dan pulih dari kemabukannya. Sang pendeta begitu mengenal pria itu dan yakin bahwa ia tidak perlu ditegur dengan keras. Sebaliknya, ia minta kepada Allah agar menyadarkan pria itu dan membawanya pada pertobatan. Dalam hal ini sang pendeta mengambil langkah yang tepat. Di kemudian hari, pria muda itu mengatakan bahwa ia telah memperoleh pelajaran berharga melalui pengalaman ini dan bahwa Tuhan telah "membuang semua kesenangan atas dosa". "Hati nurani yang murni" akan menggelisahkan kita saat kita melakukan sesuatu yang kita ketahui salah. Kita menjaganya tetap "murni" dengan menurutinya dan berbalik dari dosa. Paulus mengatakan bahwa iman Himeneus dan Aleksander "kandas" karena mereka menolak suara nurani mereka yang murni (1 Timotius 1:19,20). Dengan demikian, mereka telah memadamkan hati nurani mereka dan secara terang-terangan memutarbalikkan kebenaran untuk membenarkan perbuatan mereka. Iman yang sejati dan hati nurani yang peka akan membuang segala kesenangan atas dosa dan keinginan untuk memutarbalikkan kebenaran untuk membenarkan apa yang salah. Iman dan hati nurani yang murni merupakan kombinasi yang berhasil. Marilah kita menjaganya agar tetap kuat -- Herb Vander Lugt HATI NURANI MERUPAKAN PENUNTUN YANG AMAN
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |