Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2017/05/07 |
|
Minggu, 7 Mei 2017 Bacaan : Bilangan 8:23-26 Setahun : 2 Raja-raja 16-17 Nas : Tetapi jika ia berumur lima puluh tahun haruslah ia dibebaskan dari pekerjaan itu, sehingga tak usah ia bekerja lebih lama lagi. (Bilangan 8:25)
|
|
Suatu kali, seseorang mengungkap kegalauannya kepada saya, "Pak, saya tidak tahu apa yang akan saya lakukan kalau pensiun nanti. Bukan masalah finansial yang saya kuatirkan, tetapi saya tidak suka menganggur dan tidak mau cepat pikun. Beda dengan Bapak, walau sudah pensiun masih bisa berkhotbah, ceramah, menulis, bermain musik, melukis. Bagaimana dengan saya? Dan, mana ada kantor yang mau menerima orang usia 60?" Ya, walau orang berumur 50- 60 tahun masih mampu berkarya, tetapi Yayasan Dana Pensiun menentukan usia pensiun di usia 55 atau maksimal 60 tahun. Hari ini kita baca bahwa pensiun itu sudah diatur sejak dulu- bahkan di usia lebih muda: 50 tahun. Beginilah Tuhan mengaturnya. Bahwa usia produktif wajib bertugas adalah antara 25-50 tahun. Di atas usia itu seseorang "dibebaskan", artinya karena sudah berjasa, ia dibebaskan dari tanggung jawab berat agar bisa menikmati masa tuanya. Bukan berarti ia tidak berguna lagi. Jika masih bisa, ia boleh berperan atau membantu, tetapi tidak harus menjadi pejabat resmi. Ia bisa menjadi tutor atau penasihat, karena pengalamannya. Memang kita bukan orang Lewi, tetapi dalam konteks Perjanjian Baru, kita semua adalah hamba Tuhan. Jadi bagaimana kita menyikapi masa pensiun? Jangan takut memasukinya. Tanggapi secara positif dengan menerima, mensyukuri, dan memanfaatkannya. Banyak hal masih bisa kita lakukan. Agar tidak pikun, frustrasi, atau kesepian; tetaplah hidup dalam komunitas orang beriman, kembangkan bakat dan hobi, dan hidup makin berkenan kepada Tuhan. --ACH/Renungan Harian TUHAN, PAKAILAH HIDUP HAMBA SELAGI MASIH KUAT
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria) Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |