Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2005/05/07 |
|
Sabtu, 7 Mei 2005 Bacaan : Roma 7:14-25 Setahun : Mazmur 79-81 Nas : Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini? (Roma 7:24)
|
|
Para kaisar Roma memandang penyiksaan merupakan cara yang sah untuk menegakkan hukum. Penyiksaan yang terkenal mereka lakukan adalah dengan mengikat tubuh korban pembunuhan ke punggung pembunuhnya. Di bawah ancaman hukuman mati, tak seorang pun boleh melepaskan penjahat yang terhukum itu. Praktik hukum yang mengerikan ini mengingatkan kita akan kata-kata Rasul Paulus yang tertulis di dalam Roma 7. Paulus seakan-akan dapat merasakan ada tubuh mati yang terikat dengannya dan menyertainya ke mana pun ia pergi. Sebagai anak-anak Allah, kita merindukan kemurnian dan kesucian, tetapi kadang-kadang kita merasa tidak berdaya karena terikat dengan "tubuh mati" daging kita. Meskipun kita merupakan ciptaan baru di dalam Kristus dan kita tahu bahwa tubuh fisik itu sendiri tidak jahat, kecenderungan untuk berbuat dosa akan selalu ada dalam diri kita. Karena itulah kita menangis bersama Paulus, "Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini?" (ayat 24). Paulus menjawab tangisannya sendiri dalam pasal 8. Ia mengatakan bahwa melalui pengampunan Kristus kita akan dibebaskan dari hukuman kekal (ayat 1). Kemudian dengan kekuatan Roh Kudus yang tinggal di dalam diri kita, kita akan dikuatkan untuk melakukan kehendak Allah (ayat 9). Dan di surga kelak, tubuh kita yang fana ini akan dibebaskan (ayat 23). Kita tidak lagi terikat tanpa daya dengan daging. Pujilah Allah, karena Kristus telah mematahkan kekuatan dosa! Kita dapat melayani-Nya dalam hidup yang baru -- MRD II UNTUK MENGATASI DOSA
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |