Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2010/05/04 |
|
Selasa, 4 Mei 2010 Bacaan : Galatia 2:11-14 Setahun : 1 Raja-raja 16-18; Lukas 22:47-71 Nas : Karena perintah itu pelita, dan ajaran itu cahaya, dan teguran yang mendidik itu jalan kehidupan (Amsal 6:23)
|
|
Menerima teguran, sekalipun jelas-jelas kita ini salah dan patut ditegur, biasanya tetap saja menimbulkan perasaan tidak enak dalam hati. Itulah sebabnya banyak orang yang tidak suka, bahkan marah kalau ditegur. Mereka lebih senang menerima pujian, walau hanya basa-basi. Sikap "anti teguran" ini keliru. Sebab bagaimana pun kita tidak selalu benar. Ada saatnya kita berbuat salah, dan karenanya membutuhkan teguran supaya bisa memperbaiki diri. Randy Pausch, dalam bukunya yang sangat terkenal, The Last Lecture, menulis demikian, "Kalau Anda melihat diri Anda melakukan sesuatu yang buruk dan sudah tidak ada lagi orang yang mau repot-repot memberi tahu Anda, maka tempat itu tidak baik untuk Anda. Anda mungkin tidak ingin mendapat teguran, tetapi orang yang menegur Anda kerap kali adalah satu-satunya orang yang memberi tahu bahwa ia masih mengasihi dan memedulikan Anda, dan ingin melihat Anda menjadi lebih baik."Paulus menegur Petrus karena telah bersikap plin plan (ayat 12). Teguran Paulus ini tentu saja dilandasi dengan maksud baik. Sebab kalau mau aman sebetulnya Paulus bisa saja memilih diam dan membiarkan Petrus dengan kesalahannya itu. Lagi pula, tidak ada untung apa-apa bagi Paulus dengan menegur Petrus. Malah mungkin bisa disalahartikan.Jadi, kalau kita mendapat teguran dari siapa pun, jangan buru-buru merespons dengan sikap antipati. Apalagi dengan marah. Sebab bisa jadi teguran itu justru sangat berguna buat kita. Lihat itu sebagai sebentuk cara seseorang peduli dan mengasihi kita. -- AYATEGURAN YANG MEMBANGUN ITU TANDA KASIH
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |