Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2016/05/03 |
|
Selasa, 3 Mei 2016 Bacaan : Lukas 12:13-21 Setahun : 2 Raja-Raja 6-8 Nas : Kata-Nya lagi kepada mereka, "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung daripada kekayaannya itu." (Lukas 12:15)
|
|
Meskipun tidak berakal budi, hewan punya naluri untuk menyelamatkan diri. Contohnya cicak dan kadal. Dalam keadaan terdesak, mereka akan memutuskan ekornya. Ketika perhatian pemangsa lengah akibat ekor yang putus, cicak dan kadal akan segera lari menyelamatkan diri. Jadi, jangan aneh jika melihat cicak atau kadal tanpa ekor. Itu artinya, mereka baru saja luput dari pemangsa. Tidak apa-apa. Setelah sekian lama, ekor yang baru akan tumbuh kembali. Sayang, perumpamaan yang kita baca hari ini menunjukkan, sekalipun berakal budi--maafkan saya--kadang manusia tidak lebih pintar dari hewan. Ada orang yang berlimpah-limpah hartanya, lalu ia menjadi tamak, dan menggantungkan hidup dari kekayaannya (ay. 15). Tuhan tidak membenci orang kaya. Tuhan juga tidak membenci kekayaan. Namun, di hadapan Tuhan, orang yang tamak dan menggantungkan hidup dari kekayaannya adalah orang bodoh (ay. 20). Apa pun keadaan kita saat ini, baiklah kita bersikap rendah hati. Gantungkanlah hidup kita sepenuhnya hanya pada Tuhan. Jangan gantungkan hidup pada hal yang lain. Jangan tamak dan bermegah atas segala kekayaan. Ketahuilah, masih banyak hal lain, yang lebih berharga dari segala kekayaan. Kesehatan kita lebih berharga dari kekayaan. Keluarga kita lebih berharga dari kekayaan. Hidup kita lebih berharga dari kekayaan. Dan di atas semuanya itu, Kristus lebih berharga dari segala kekayaan. Selagi mampu, kumpulkanlah harta. Namun, jadilah kaya di hadapan Allah (ay. 21). --Okky Sutanto/Renungan Harian BANYAK ORANG MENJADI KAYA, NAMUN TIDAK DI HADAPAN ALLAH.
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria) Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |