Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2011/04/27 |
|
Rabu, 27 April 2011 Bacaan : Amsal 31:1-9 Setahun : 1 Tawarikh 3-5 Nas : Tidaklah pantas bagi raja, hai Lemuel, tidaklah pantas bagi raja meminum anggur, ataupun bagi para pembesar mengingini minuman keras (Amsal 31:4)
|
|
Sari berang. Istri pendeta tadi menegurnya di gereja, karena ia mengenakan kaus dan rok mini ketika mengikuti ibadah Minggu. "Kita perlu berpakaian pantas saat beribadah, " kata istri sang pendeta. Di dalam hati Sari mengumpat, "Apanya yang tidak pantas? Tidak bolehkah aku mengikuti perkembangan mode? Apakah menurut Alkitab, memakai rok mini itu dosa?" Pantas artinya cocok, sesuai, patut, atau layak. Berbicara soal kepantasan tidak selalu berkaitan dengan dosa. Ini menyangkut hikmat dalam membawa diri, sesuai dengan status dan lingkungan. Di Israel, misalnya, tidak ada larangan bagi raja untuk meminum anggur. Rakyat jelata pun biasa minum anggur sampai mabuk guna melupakan sejenak susahnya hidup (ayat 6, 7). Dalam pesta perjamuan raja, minum anggur adalah hal biasa. Namun, Lemuel dinasihati ibunya untuk tidak meminum anggur. "Tidaklah pantas bagi raja meminum anggur, " katanya. Mengapa? Minuman keras bisa memabukkan. Jika seorang kepala negara mabuk, ia tidak dapat memutuskan perkara dengan benar dan adil. Akibatnya, rakyat bisa menjadi korban ketidakadilan dan penindasan! Bicara soal kepantasan bukan melulu mempersoalkan benar salahnya suatu tindakan. Ada hal yang tidak salah, tetapi tidak pantas dilakukan oleh seorang dengan status atau jabatan tertentu. Orang bisa tersandung jika melakukannya. Setiap kita berstatus "orang kristiani". Sebagian lagi bahkan pemimpin kristiani. Sering-seringlah bertanya pada diri sendiri: Sudahkah saya bersikap, berperilaku, berbicara dan berpenampilan pantas, sesuai status yang saya sandang? -- JTI HANYA ANAK KECIL YANG SELALU BERTANYA "BOLEH ATAU TIDAK"
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |