Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2000/04/27

Kamis, 27 April 2000

Bacaan   : Matius 7:1-6
Setahun : 1Raja-Raja 1-2, Lukas 19:28-48
Nas       : Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu (Matius 7:5)

BALOK DAN SELUMBAR

Kadangkala Yesus memakai humor untuk menyampaikan kebenaran. Renungkanlah hal serius yang terdapat dalam gambaran-Nya yang bernada humor pada bacaan Alkitab hari ini. Dia berkata bahwa para pemimpin agama itu seperti orang yang memiliki balok besar di mata namun menawarkan diri untuk menyingkirkan selumbar kecil di mata saudaranya (Matius 7:1-6). Betapa menggelikan!

Kita sering kali sulit melihat kesalahan diri sendiri, tetapi mudah melihat kesalahan orang lain yang terkecil sekalipun. Dengan demikian kita memiliki dua tongkat pengukur yang berbeda -- satu untuk diri sendiri dan satu untuk orang lain.

Kita selalu memiliki pasangan istilah. Bila orang lain marah, kita menyebutnya "mudah marah;" sedangkan bila kita marah, kita menyebutnya "kemarahan yang pada tempatnya." Kita menyebut orang lain "kikir;" namun bila kita sendiri yang berlaku demikian, kita menyebutnya "pola hidup sederhana."

Kita juga cenderung menimpakan kesalahan kepada orang lain meski kitalah yang bersalah. Sepasang suami-istri yang telah menikah selama 20 tahun sedang mengendarai mobil. Sang istri tiba-tiba berkata, "John, kamu tidak lagi seperti pada tahun-tahun awal pernikahan kita -- romantis, penuh cinta, dan mesra. Biasanya kita duduk berdekatan saat bepergian naik mobil, tapi sekarang kamu duduk begitu jauh dariku." Sang suami menjawab lembut, "Mary, aku duduk tepat di tempat saya selalu duduk bila mengemudi."

Marilah kita berhati-hati terhadap sikap suka mengkritik. Sikap ini tidak hanya membutakan kita terhadap kesalahan diri sendiri, tetapi juga bisa menjadi bumerang bagi diri kita -- MRD

SESEORANG YANG MEMILIKI JIWA KEKRISTENAN YANG BENAR
TIDAK AKAN MERASA SENANG KETIKA MELIHAT KESALAHAN ORANG LAIN

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org