Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2001/04/26

Kamis, 26 April 2001

Bacaan   : Matius 6:25-34
Setahun : 2 Tawarikh 10-13
Nas       : Janganlah kamu kuatir akan hari besok .... Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari (Matius 6:34)

ANDA SERING KUATIR?

Kekuatiran adalah dosa. Kekuatiran disebabkan oleh kurangnya iman, atau tidak adanya keyakinan akan firman Allah. Meski sudah menyadari hal ini, namun banyak orang Kristen sulit mengatasi dosa ini.

Renungkanlah sejenak hal-hal yang pernah Anda kuatirkan. Berapa banyak yang betul-betul terjadi? Dan, berapa banyak hal yang terjadi namun tak pernah terpikirkan sebelumnya? Kita cenderung mencemaskan apa yang mungkin akan terjadi namun tidak pernah terjadi.

Saya pernah membaca tentang seorang peterjun payung dari Angkatan Bersenjata Amerika Serikat yang telah melakukan lebih dari 50 kali penerjunan dengan sukses tanpa pernah mengalami cedera yang serius. Namun pada hari pertamanya di rumah setelah dipensiunkan dari Angkatan Bersenjata, ia tersandung sebuah karpet, kemudian jatuh menubruk meja sehingga empat tulang rusuknya patah! Ia sangat menguatirkan penerjunannya, namun tak sesuatu pun terjadi. Malah apa yang tak pernah ia kuatirkan justru terjadi, yakni tersandung karpet.

Jadi untuk apa kita kuatir? Yesus berkata bahwa kuatir itu sia-sia, karena kekuatiran tidak akan mengubah apa pun (Matius 6:27). Kita harus ingat bahwa Bapa surgawi tahu betul keadaan kita dan selalu menjagai kita (ayat 28-34). Kita harus yakin bahwa Dia akan memenuhi semua kebutuhan kita apa pun yang terjadi esok. Jadi, jauh lebih baik bila kita berlaku bijak dan percaya kepada Tuhan.

Ingat, kekuatiran tidak pernah menyelesaikan masalah! Jadi, janganlah menjadi orang yang suka kuatir! -- MRD

KEKUATIRAN TIDAK MEMPERBAIKI MASA DEPAN
KEKUATIRAN HANYA MERUSAK MASA KINI

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org