Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2003/04/23 |
|
Rabu, 23 April 2003 Bacaan : Mazmur 34:1-19 Setahun : 2Tawarikh 1-3 Nas : Orang yang tertindas ini berseru, dan Tuhan mendengar; Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya (Mazmur 34:7)
|
|
Jika Anda frustrasi akan sistem pelayanan kesehatan dan ingin punya dokter pribadi yang selalu siap dipanggil, Anda bisa memilikinya asal mau membayar. Dua dokter dari Seattle memasang tarif sebesar 20.000 dolar setahun bagi para pasien kaya untuk mendapatkan pelayanan kesehatan pribadi. Mereka menelepon ke rumah para pasiennya, memberi pelayanan pribadi dengan tidak terburu-buru, dan berkata bahwa pelayanan yang mereka berikan sama seperti pelayanan lain yang tersedia bagi orang kaya. Apa pun pemikiran tentang etika medis yang terkait di dalamnya, pelayanan seperti itulah yang kita inginkan jika kita mampu membayarnya. Ada tipe hubungan "selalu siap dipanggil" lain yang tak perlu dibeli. Sebaliknya, hubungan ini hanya tersedia bagi mereka yang merasa diri miskin dan membutuhkan. Allah tak pernah gagal merespons anak-anak-Nya yang berseru memohon pertolongan-Nya. Daud berkata, "Aku telah mencari Tuhan, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan aku dari segala kegentaranku" (Mazmur 34:5). Ia pun berkata, "Orang yang tertindas ini berseru, dan Tuhan mendengar; Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya" (ayat 7). Yesus adalah "Tabib Agung". Dia tak selalu melakukan apa yang kita minta kepada-Nya. Namun, Dia selalu "siap dipanggil" untuk mendengar doa-doa kita dan menawarkan kebebasan yang kita butuhkan. Luar biasa dorongan semangat yang Dia berikan! "Mata Tuhan tertuju kepada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada teriak mereka minta tolong" (ayat 16) -- David McCasland SANG TABIB AGUNG SELALU SIAP DIPANGGIL
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |