Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2016/04/22 |
|
Jumat, 22 April 2016 Bacaan : Matius 6:19-24 Setahun : 1 Raja-Raja 2:26-4 Nas : Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada. (Matius 6:21)
|
|
John MacArthur, pendeta dan penulis buku-buku pendalaman Alkitab, menceritakan pengalamannya tentang gaji. Grace Community Church, gereja tempatnya melayani, memberinya gaji besar sekali. "Terlalu banyak, " katanya. "Mengapa kalian menggaji saya sedemikian besar?" Seorang penatua menjawabnya, "Karena kami ingin tahu apa yang akan Anda lakukan dengan apa yang tidak Anda perlukan." Uang tampaknya merupakan sebuah bahan ujian yang sangat baik bagi karakter kita. Seperti tersirat dalam pernyataan Tuhan Yesus, persoalannya bukan terletak pada berapa banyak uang yang kita miliki; persoalannya adalah di manakah hati kita berada. Sikap hati dan fokus hidup kita dapat terpancar dari cara kita mengelola uang. Sebagian orang mungkin akan berdiam diri jika berada dalam posisi John MacArthur. "Toh itu berkat yang sudah menjadi bagian saya, " pikirnya. Jarang kita melihat perlunya kesesuaian antara hak dan kewajiban. Kita juga perlu belajar menguasai diri, memahami batas antara kebutuhan dan keserakahan. Orang yang serakah akan menggunakan tipu daya atau menempuh cara yang tidak patut demi menambah tebal dompetnya. Marilah kita bersama-sama memeriksa hati kita. Apakah kita mengumpulkan uang karena hendak memuaskan keinginan pribadi? Ataukah kita menggunakan uang untuk memuliakan Allah dengan memberkati kehidupan orang-orang di sekitar kita dan memajukan Kerajaan-Nya? Kiranya hati kita tertuju pada perkara yang benar: mengumpulkan harta surgawi, bukan memburu harta duniawi. --Arie Saptaji/Renungan Harian Orang yang bijak tidak membiarkan dirinya diperhamba oleh uang,
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria) Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |