Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2010/04/22 |
|
Kamis, 22 April 2010 Bacaan : Nehemia 8:3-13 Setahun : 2 Samuel 14-15: Lukas 17:1-19 Nas : Inilah saat untuk bersukacita, untuk menikmati makanan dan minuman ... karena sukacita Tuhan adalah kekuatanmu. Janganlah kamu murung dan bersedih hati (Nehemia 8:10 FAYH)
|
|
Di sebuah mal di Stockholm, seperti di mal-mal lain, orang lebih suka naik eskalator daripada tangga biasa. Pemilik mal lalu menjajal ide unik. Mereka memodifikasi sebuah tangga di mal itu menjadi seperti deretan bilah piano. Apabila orang menginjak anak tangga demi anak tangga, muncullah bunyi seperti jika bilah piano ditekan. Hasilnya? Orang jadi lebih tertarik untuk naik melalui tangga piano itu dan menikmati musiknya daripada menggunakan eskalator. Rupanya, kegembiraan bisa mengubah hal yang melelahkan jadi menggairahkan untuk dilakukan. Bangsa Israel menangis ketika menyimak pembacaan hukum Taurat, insaf akan pelanggaran mereka. Namun, Nehemia malah mendorong mereka agar mulai bersukacita. Apakah Nehemia bermaksud mengatakan bahwa mereka tidak perlu bertobat? Tentu saja tidak. Hari itu-hari pertama bulan baru-hari yang kudus, dan patut didedikasikan untuk bersukacita di hadapan Tuhan. Mereka tidak perlu larut dalam kesedihan, dan justru perlu menerima sukacita Tuhan yang akan menguatkan mereka. Matthew Henry menulis, "Dukacita karena dosa seharusnya tidak menghambat kita untuk bersukacita di dalam Allah, tetapi malah membawa dan mempersiapkan kita untuk mengalaminya."Orang kristiani cenderung terkesan serius dan "muram". Agak aneh sebetulnya. Sebagai umat yang memiliki Penebus, kita mestinya menjadi orang yang paling penuh sukacita, bukan? Kita mudah tertawa atau tersenyum, dan berkarya secara antusias, penuh rasa syukur. Sukacita itu akan menguatkan kita secara pribadi dan menular kepada sesama di sekeliling kita -- ARSSUKACITA SELARAS DENGAN KEKUDUSAN
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |