Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/1998/04/22 |
|
Rabu, 22 April 1998 Bacaan : Mazmur 85 Setahun : 1Tawarikh 27-29 Nas : Bagimu akan terbit surya kebenaran (Maleakhi 4:2)
|
|
Saya teringat pada suatu hari saya bangun pagi-pagi benar untuk bekerja di kebun. Namun saya mendapati kabut tebal menyelimuti seluruh dataran, menghalangi pandangan mata saya walaupun hanya beberapa meter. Begitu lembabnya udara sehingga mustahil saya dapat bekerja. Tetapi acara bangun pagi saya itu tidaklah sia-sia. Ketika duduk di atas peti kayu yang berisi kentang di pintu masuk gudang yang menghadap ke timur, saya menyaksikan sebuah pemandangan yang menyenangkan dan hebat: matahari terbit. Mula-mula terjadi pergeseran kabut. Ketika matahari memancarkan sinar dan kehangatannya, kabut mulai naik ke atas, dan akhirnya matahari bersinar penuh. Pepohonan meneteskan embun, dan banyak titik embun di rumput dan semak belukar bersinar bagaikan berlian, saat terpantul matahari. Saya duduk terpaku, lupa akan tanaman buncis yang rencananya akan saya petik. Saya teringat akan pengalaman saya yang mirip dengan matahari terbit itu. Saya juga pernah melalui kehidupan yang berkabut, tersesat dan bingung sampai sang Surya Kebenaran muncul di hati saya. Mula-mula yang hadir hanyalah harapan tipis, dan kemudian suatu hari terang memancar dan saya melihat Pribadi yang meluruhkan seluruh keraguan dan ketakutan saya. Demikian juga kita hari ini, seperti titik embun yang bersinar, akan memantulkan terang dan kemuliaan-Nya. "Jika kita hidup di dalam terang" (1Yohanes 1:7), sesama kita akan melihat Anak Allah bersinar terang melalui kehidupan dan perkataan kita [MRD]
UMAT KRISTEN ADALAH JENDELA
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |