Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/1998/04/21 |
|
Selasa, 21 April 1998 Bacaan : Mazmur 19 Setahun : 1Tawarikh 24-26 Nas : Biarlah orang lain memuji engkau dan bukan mulutmu (Amsal 27:2)
|
|
Seekor katak bertanya-tanya dalam hati bagaimana caranya ia dapat menghindari iklim musim dingin. Beberapa angsa liar mengusulkan agar katak itu berpindah tempat bersama mereka. Tetapi masalahnya, katak itu tidak dapat terbang. "Serahkan masalah itu kepada saya," kata sang katak. "Saya mempunyai otak yang cemerlang." Ia berpikir sejenak, dan kemudian meminta dua ekor angsa membantunya mengambil sehelai alang-alang yang kuat. Masing-masing angsa memegang setiap ujung alang-alang itu. Si katak merencanakan akan memegang alang-alang itu dengan mulutnya. Pada saatnya, angsa-angsa dan katak itu memulai perjalanan mereka. Mereka segera melewati sebuah desa, dan para penghuni desa tersebut keluar untuk menyaksikan pemandangan yang tak lazim itu. Seseorang berseru, "Siapa yang mempunyai gagasan secerdik itu?" Hal ini membuat sang katak merasa bangga karena ia merasa menjadi sosok yang penting. "Sayalah yang punya gagasan!" Pada saat ia membuka mulut, ia pun kehilangan pegangan dan jatuh, lalu mati. "Kecongkakan mendahului kehancuran, dan tinggi hati mendahului kejatuhan" (Amsal 16:18), tetapi Allah mengaruniakan berkat-Nya bagi orang yang rendah hati. Salomo juga berkata, "Biarlah orang lain memuji engkau dan bukan mulutmu" (Amsal 27:2). Jika kita mau berbicara lebih banyak tentang Tuhan, kita akan kekurangan waktu untuk berbicara tentang diri kita sendiri [MRD]
TAK SEORANG PUN PERNAH TERCEKIK MATI
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |