Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2018/04/18 |
|
Rabu, 18 April 2018 Bacaan : 1 Korintus 13:1-13 Setahun : 2 Samuel 19-20 Nas : Ketika aku kanak-kanak, aku berkata-kata seperti kanak-kanak, aku merasa seperti kanak-kanak, aku berpikir seperti kanak-kanak. Sekarang sesudah aku menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu. (1 Korintus 13:11)
|
|
Saat kita masih kanak-kanak, orangtua melayani kita. Mulai dari memandikan, mengganti pakaian, sampai menyuapi mereka lakukan. Namun, saat usia makin bertambah, mulailah kita diajari mandiri. Kita dilatih makan sendiri, mandi sendiri, atau mengambil barang sendiri. Setelah kita bisa melakukan banyak hal, kita tidak lagi dilayani, tapi melayani orang lain. Salah satu bukti seseorang tinggal di dalam kasih dan mempraktikkan kasih adalah ia makin dewasa secara pemikiran. Bukan jaminan bertambahnya usia seseorang pasti dibarengi bertambahnya kedewasaan berpikir. Ada beberapa orang Kristen yang sudah bertahun-tahun menjadi Kristen, tapi sukanya menuntut ini dan itu kepada gereja, maunya selalu dilayani dan tidak mau melayani, suka mencari perhatian kalau tidak diperhatikan. Kalau seseorang baru menjadi pengikut Kristus, wajar ia dilayani ini dan itu, diajari ini dan itu karena masih bayi rohani. Namun, kalau sudah lama menjadi Kristen tapi masih kekanak-kanakan, itu artinya ia tidak tinggal di dalam kasih. Mari kita perhatikan hidup Kristus, Petrus, Paulus, Timotius, atau Onesiforus. Mereka berhak dilayani, tapi mereka tidak mau dilayani melainkan melayani. Mereka tidak mementingkan diri, tapi mementingkan kebutuhan banyak orang. Mereka dewasa secara pemikiran sehingga mampu melakukan berbagai tindakan yang berguna bagi banyak orang. Makin lama kita menjadi pengikut Kristus, hendaknya kedewasaan kita pun makin bertumbuh karena kasih Kristus tinggal dalam hati dan kita praktikkan terus-menerus. --RTG/www.renunganharian.net ORANG YANG TINGGAL DAN HIDUP DALAM KASIH MENJADI DEWASA
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria) Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |